Kronologi Urutan Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Sang Anak Meninggal Paling Akhir
Berikut kronologi runtutan tewasnya satu persatu anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Motif tewasnya empat anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi misteri.
Keempat jasad yakni seorang suami bernama Rudyanto Gunawan (71), istri bernama Reni Margaretha Gunawan (68).
Kemudian anak perempuan dari keduanya, Dian (40), serta ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan (69).
Mereka ditemukan di tempat yang berbeda di dalam satu rumah, pada Kamis 10 November 2022 lalu.
Keempat orang tersebut, meninggal dalam waktu yang tidak bersamaan.
Baca juga: Polisi akan Minta Ahli Sosiologi Agama Analisa Tulisan Mantra di TKP Penemuan 4 Mayat di Kalideres
Dua Korban Meninggal sejak Mei 2022
Korban yang pertama kali meninggal ialah Rudyanto Gunawan (71) dan Reni Margaretha (68).
Dua orang anggota keluarga yang tewas di Kalideres sudah meninggal sejak Mei 2022 atau enam bulan lalu.
Reni diketahui meninggal lebih dahulu dari pada Rudyanto Gunawan.
"Sementara anaknya, Dian dan paman sekaligus ipar Budiyanto Gunawan saat itu masih hidup," ujar Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, Senin (21/11/2022).
Hal tersebut terungkap dari penyelidikan polisi setelah memeriksa tiga saksi.
Saksi itu dari mediator jual beli rumah dan dua lainnya dari pegawai koperasi simpan pinjam.
Jasad Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya ditemukan di dua kamar berbeda.
Budyanto, pegawai koperasi simpan pinjam, datang ke rumah korban untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022.
Para saksi ingin bertemu dengan Reni Margareta (68) yang namanya tertulis sebagai pemilik rumah.
Namun, ia mencium bau busuk saat diminta untuk mendatangi langsung Reni di kamar.
Budyanto diminta untuk tidak menyalakan lampu kamar, namun atas inisiatifnya ia menyalakan flash HP.
Dari situlah ditemukan fakta bahwa ibu Dian, Reni Margaretha, ini sudah meninggal.
"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.
Diperlakukan Selayaknya Manusia Hidup
Dua korban yang sudah meninggal sejak 13 Mei 2022 tersebut masih diperlakukan bak manusia hidup.
Keterangan tersebut juga diperoleh Hengki dari kesaksian pegawai koperasi simpan pinjam yang datang ke rumah korban.
Dian, sang anak yang saat itu masih hidup memberikan susu hingga menyisiri rambut sang ibu yang sudah meninggal.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Dian, ia mengatakan jika ibunya masih hidup.
Dian mengaku ibunya masih memberikan susu dan menyisi rambut sang ibu.
Baca juga: Polisi Sebut Kecil Kemungkinan Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres Akibat Tindak Pidana
Dian (40) Meninggal Paling Akhir
Dari empat anggota keluarga yang meninggal, polisi menduga bahwa Dian tewas terakhir.
"Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reni Margaretha," kata Hengki, Sabtu (26/11/2022).
Jasad Dian ditemukan berada di dalam kamar dalam posisi memeluk guling.
Dalam kamar tersebut, ada pula jasad Margaretha yang telah menjadi mumi.
Meski menjadi mumi, polisi menyebut kondisi jasad Margaretha terlihat terawat dan rapi.
Kamar tempat Dian dan Margaretha tewas ternyata juga terkunci dari dalam.
"Jenazah ibunya yang sudah terjadi mumifikasi, namun terlihat terawat. Alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya.”
"Dan jenazah Dian ada di sebelahnya sambil memeluk guling. Dan kamar dikunci dari dalam," katanya.
Polisi Temukan Bukti Petunjuk Baru
Polisi menemukan bukti petunjuk baru pada kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.
Kepolisian menemukan buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah korban.
Polisi mengungkap satu keluarga yang tewas ini cenderung menjalankan sebuah ritual.
Kombes Hengki Haryadi menduga kemungkinan ritual dijalani untuk membuat hidup mereka menjadi lebih baik.
"Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Kombes Hengki, Selasa (29/11/2022) dikutip dari Tribun Jakarta.
"Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," jelasnya.
Kombes Hengki Haryadi menyebut salah satu korban yang aktif melakukan ritual bernama Budyanto Gunawan (68).
Ia menduga Budyanto meyakini kepercayaan tertentu.
Informasi tersebut diperkuat dengan keterangan saksi.
"Bahwa yang bersangkutan (Budyanto Gunawan) memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki.
Meski demikian Hengki belum bisa memastikan kepercayaan apa yang mereka anut.
Ia juga belum mengungkapkan apakah ritual yang dimaksudnya adalah melaparkan diri hingga meninggal dunia atau ada jenis ritual lainnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rifqah/Miftah Salis) (TribunJakarta.com/Abdul Qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.