Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Kasus Penculikan Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari, Dikira Hanya Beli Ayam

Simak fakta-fakta kasus penculikan anak berusia enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang hingga kini belum ditemukan.

Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Fakta-fakta Kasus Penculikan Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari, Dikira Hanya Beli Ayam
ist
Ilustrasi penculikan anak. Simak fakta-fakta kasus penculikan anak berusia enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang hingga kini belum ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta kasus penculikan anak berusia enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Anak berusia enam tahun yang menjadi korban penculikan tersebut bernama Malika Anastasya.

Dalam video yang beredar, diketahui bahwa seorang bocah berusia enam tahun, Malika diculik di kawasan Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Dalam video yang beredar tersebut tampak seorang pria menggunakan pakaian dan topi serba hitam mendekati korban, Malika.

Pelaku saat itu langsung memegang tangan korban dan menariknya masuk ke dalam bajaj.

Baca juga: Hindari Trauma, Ayah Korban Penculikan Bocah di Tangsel Bakar Baju Baru Pemberian Sang Penculik

Kemudian pelaku segera bergegas meninggalkan lokasi. 

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kapolsek Sawah Besar, AKP Patar Mula Bona.

BERITA TERKAIT

"Iya, kejadian tanggal 7 Desember 2022. Keluarga korban kemudian datang ke Polres Jakarta Pusat melaporkan kehilangan anaknya tanggal 9," ungkap Patar, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Simak fakta-fakta kasus penculikan bocah enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, sebagai berikut:

Pelaku Beli Teh di Warung Milik Keluarga Korban

Ibu Korban, Oni menceritakan bahwa anaknya yang besar pada saat itu sedang berjaga di warung kecil mereka.

Kemudian, pelaku datang dari arah Kemayoran dan mampir ke warung mereka untuk membeli teh.

“Dia dari arah Kemayoran, datang ke warung saya."

"Posisi warung saya waktu itu anak saya yang nunggu, kalau saya kan kerja."

"Dia datang kemari, nanya sama anak saya yang gede, ‘Ada teh manis nggak?’, ‘Nggak ada, adanya kopi,’” ungkap Oni, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Kisah Pilu Penculikan Bocah 3 Tahun: Tersangka Ingin Punya Adik, Bilang ke Ayah Anak Pungut

Selain itu, pelaku juga membeli nasi, tetapi anak sulung Oni tidak memiliki nasi.

Lantas kemudian, pelaku menyuruh untuk membeli beras dan memasaknya.

“Anak saya beli (beras) ke seberang, terus di suruh masak. Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’."

"Sambil bilang ayam chicken, dia nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut nggak?’ gitu,” ungkap Oni.

Dikira Hanya Beli Ayam

Ketika pelaku mengajak korban untuk membeli ayam tersebut, anak sulung Oni lantas melaporkannya kepada sang ayah.

Namun, ayah korban hanya membiarkannya.

“Suami saya bilang, ‘Paling beli ayam chicken, nanti juga pulang. Kan biasanya seperti itu,’” tutur Oni menirukan perkataan suaminya.

Hingga sore tiba, anak perempuannya yang berusia enam tahun tersebut ternyata belum pulang.

Kemudian Oni meminta suaminya tersebut untuk mencari anak perempuan mereka.

Namun, suami Oni tidak menemukannya.

Akhirnya, setelah 10 hari tidak ditemukan, Oni memutuskan untuk lapor polisi.

Orangtua Korban Kenal dengan Pelaku

Berdasarkan keterangan dari orangtua korban, mereka mengenal pelaku karena sudah sering dan hampir tiga bulan terakhir mendatangi warung milik orangtua korban.

"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orangtua anak tersebut mengenal (terduga pelaku)."

"Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan."

"Jadi sudah cukup dikenal dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin.

Polisi Kesulitan Cari CCTV

Pihak kepolisian mengaku bahwa baru mendapatkan satu CCTV yang menjadi petunjuk kasus penculikan tersebut.

"Kami sedang melakukan pengembangan, karena saat ini CCTV yang kami dapat baru satu sementara di lingkungan sekitar (TKP)," ungkap Komarudin, dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Komarudin tidak menjelaskan dengan rinci terkait temuan satu CCTV tersebut.

Polisi Periksa Sopir Bajaj

Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Komarudin. Simak fakta-fakta kasus penculikan anak berusia enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang hingga kini belum ditemukan.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Komarudin. Simak fakta-fakta kasus penculikan anak berusia enam tahun di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang hingga kini belum ditemukan. (TRIBUN PONTIANAK/Hamdan Darsani)

Komarudin mengatakan bahwa khusus pemeriksaan sopir bajaj menunjukkan sang sopir tidak menyadari terkait pemaksaan terhadap anak enam tahun masuk ke bajajnya adalah aksi penculikan.

"Sopir bajaj enggak tau ini (pelaku) siapa. Dikiranya ya orangtua dan anak."

"Mereka (penculik dan korban) lalu turun di tengah jalan," ungkapnya, Minggu (18/12/2022).

Penyidik sudah menelusuri tempat dan jalan yang dilalui penculik tersebut, sesuai keterangan dari Sopir Bajaj.

"Telusuri jalur mana yang dilalui, karena identitas terduga pelaku tidak jelas, nomor handphone tidak dimiliki, pekerja apa tidak jelas. Makanya masih terus kami kembangkan," ungkap Komarudin.

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi Ryandi Shakti) (Kompas.com/Reza Agustian/Annisa Ramadani Siregar) (Kompas.tv/Fiqih Rahmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas