Penculik Bocah di Gunung Sahari Disebut Jual Gerobak Seharga Rp 400 Ribu Sebelum Beraksi
Pelaku penculikan terhadap bocah di Gunung Sahari, Jakarta Pusat menjual gerobaknya seharga Rp 400 ribu di Pasar Poncol untuk beli seragam.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengatakan alasan terduga pelaku penculikan terhadap bocah di Gunung Sahari, Jakarta Pusat menjual gerobaknya seharga Rp 400 ribu di Pasar Poncol untuk beli seragam.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menjelaskan alasan itu pihaknya dapat setelah menggali keterangan dari orang yang membeli gerobak pelaku.
"Kalau pengakuan terduga tersangka sih katanya, kan sempat ditanya sama si pembeli kenapa jual gerobak, katanya buat beli seragam," kata Komarudin ketika dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).
Namun pada saat itu, Komarudin mengatakan si pembeli gerobak tak menjelaskan secara detail seragam apa yang hendak dibeli terduga tersangka hingga menjual gerobaknya itu.
"Ya bahasanya cuma beli seragam aja," ucapnya.
Baca juga: Polisi Temukan Gerobak Terduga Penculik Bocah di Gunung Sahari, Dijual di Pasar Poncol Rp 400 Ribu
Sebelumnya, polisi sedang menyelidiki kasus dugaan penculikan seorang anak berinisial MA (6) oleh pria misterius di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Aksi dugaan penculikan itu terekam kamera CCTV yang viral di media sosial yang satu di antaranya diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta.
Dalam video yang beredar, anak kecil tersebut terlihat berjalan dengan seorang pria menggunakan pakaian warna hitam menaikin bajaj.
"Kejadiannya persis tanggal 9 (Desember), laporan polisi masuk sekitar tanggal 10," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin saat dihubungi, Senin (19/12/2022).
Baca juga: Polisi Sebut Penculik Bocah di Gunung Sahari Jakarta Kerap Belikan Anak-anak Mainan dan Jajanan
Komarudin mengatakan dalam video yang beredar, sang anak tidak terlihat terpaksa saat mengikuti pria tersebut hingga naik ke dalam bajaj.
"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajai, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.
Dari keterangan orangtua korban, pelaku dikenal karena sudah hampir tiga bulan terakhir kerap mendatangi kedai milik orangtua korban.
"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orangtua anak tersebut mengenal (terduga pelaku). Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar dia.
Di sisi lain, Komarudin mengatakan jika sopir bajaj yang mengantar korban tak tahu-menahu perihal kasus dugaan penculikan.
"Supir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orangtua dan anak. Mereka turun di jalan. Masih di jakarta," ucapnya.
Saat ini, lanjut Komarudin, pihaknya masih melalukan penyelidikan untuk memburu terduga pelaku penculikan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.