Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibunda Tiko Mulai Tertutup Dengan Warga Sejak Tahun 2015

Sejak saat itu kata Tjahja, bahkan Eny kerap menolak ketika tetangga sekitar atau pengurus RT di lingkungan rumahnya ingin memberi bantuan.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ibunda Tiko Mulai Tertutup Dengan Warga Sejak Tahun 2015
YouTube Bang Satria
Ibu Tiko yang bernama Eny saat dijemput oleh pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur. Perubahan sikap yang terjadi pada keluarga Tiko Pulung Mustika terutama sang Ibunda Eny Sukaesih menjadi lebih tertutup kepada warga mulai terlihat sekitar tahun 2015 silam. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perubahan sikap yang terjadi pada keluarga Tiko Pulung Mustika terutama sang Ibunda Eny Sukaesih menjadi lebih tertutup kepada warga mulai terlihat sekitar tahun 2015 silam.

Keluarga yang kala itu terdiri dari Herman Muji Susanto ayah Tiko, Eny ibunya dan Tiko sendiri dahulu dikenal sebagai keluarga yang ramah dan mudah bergaul dengan warga sekitar di Komplek PLN, Cakung, Jakarta Timur.

Tjahja Krisna (56) tetangga Tiko, menuturkan ia pun mengaku tak mengetahui secara detail ihwal perubahan yang terjadi pada keluarga tersebut terutama sang ibu Eny. Namun dikatakannya, Eny mulai mengasingkan diri dari warga sekitar sejak tahun 2015.

Baca juga: Tetangga Sebut Sosok Tiko yang Serba Bisa dan Kerap Bantu Warga

"Ibu Eny mengasingkan diri lebih kurang 2015n lah. Udah di dalam aja dengan kondisi rumah nggak ada listrik nggak ada air," kata Tjahja, Selasa (10/1/2023).

Sejak saat itu kata Tjahja, bahkan Eny kerap menolak ketika tetangga sekitar atau pengurus RT di lingkungan rumahnya ingin memberi bantuan.

Tjahja pun tak mengetahui pasti penyebab Eny menjadi sosok yang cenderung penyendiri seperti yang ia lihat saat itu.

Berita Rekomendasi

"Padahal kita maksudnya mau pendataan, ada penyuluhan apa, diajak pengajian tapi mungkin mamahnya Tiko membatasi diri maunya dirumah aja," ucapnya.

Padahal kata dia, sebelum tahun 2015, Eny masih kerap mondar mandir beraktivitas di tengah warga seperti sekadar berbelanja ke warung dan sebagainya.

Eny pun sebelum akhirnya diketahui sakit, dahulu sempat bekerja sebagai wanita karir yang belakangan diketahui sebagai rekanan suatu instansi pemerintahan.

"Sebelum 2015 masih biasa aja, masih wajar lah. Tapi makin kesini kok makin begitu. Pak RT, pengurus dan warga dari RW juga kan gak kurang kurang pas masuk ke situ (rumah Tiko dan Eny), sementara tanggapannya seperti itu," ujarnya.

Kondisi rumah mewah Eny dan Tiko pun mulai terbengkalai diperkirakan Tjahja juga di tahun tersebut.

Baca juga: Herman Muji Pernah Jadi Bendahara RT Saat Tinggal di Rumah Mewah Cakung Bersama Tiko dan Ibunya

Kala itu, sebut Tjahja, Tiko sang anak pernah menyampaikan alasannya kenapa rumah yang ditempati bersama ibunya itu sampai tak terawat seperti itu.

Saat itu Tiko menyampaikan, bahwa ia dan Ibunya tak punya uang untuk memasang listrik dan air di rumah mewah tersebut.

"Waktu itu tetangga juga ada yang membantu memberikan satu lampu tapi karena satu dan lain hal akhirnya gak lanjut," kata dia.

"Air pun sampai saat ini masih ada lah warga yang bantu bahasanya se-ember dua ember untuk keluarga Tiko," sambungnya.

Meski akhirnya petugas membawa Eny ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, sebelumnya tetangga sekitar juga sempat melakukan hal yang sama.

Namun hal itu urung terjadi lantaran kala itu Eny kerap marah apabila ingin dibawa ke rumah sakit meskipun sudah dibujuk Tiko.

Baca juga: Tegaskan Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung Milik Keluarga Tiko, Ketua RT: Saya Tahu Sejarahnya

"Iya dulu dulu gak pernah mau (dibawa ke rumah sakit), dan kalau kita masuk ngamuk, teriak teriak, banting-banting pintu," tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas