Setelah 12 Hari, Satu Bocah Panti Asuhan yang Sempat Hilang Ditemukan
Seorang anak panti asuhan berinisial BEP (12) yang tenggelam dan sempat hilang akhirnya ditemukan pada Jumat (27/1/2023) atau 12 hari dicari
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak panti asuhan berinisial BEP (12) yang tenggelam dan sempat hilang akhirnya ditemukan pada Jumat (27/1/2023) atau 12 hari setelah proses pencarian.
Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam mengatakan korban pertama kali ditemukan saksi yang sedang mencari udang dan ikan.
"(Saksi) melihat sesuatu benda yang menyangkut di bambu dan setelah didekati dan dilihat lebih jelas ternyata seorang mayat seorang laki-laki," kata Multazam dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Multazam mengatakan saat ditemukan, korban dalam kondisi hanya memakai celana panjang jenis jeans.
Berdasarkan keterangan saksi, pakaian yang dikenakan korban ini sama dengan yang dipakai saat mandi di sungai dan tenggelam.
"Setelah dilakukan konfirmasi dan dicocokkan dengan keterangan saksi pengurus panti asuhan pakaian korban terakhir pada saat hanyut ada kecocokan dengan pakaian korban," tuturnya.
Meski begitu, Multazam mengatakan pihaknya tetap melakukan proses identifikasi untuk memastikan korban adalah BEP.
"Apabila hasil identifikasi oleh pihak RS adalah saudara Bintang maka pihak yayasan akan memakamkannya," ucap Multazam.
"Apabila sesuai dengan pemeriksaan RS maka pada hari ke-12 korban tenggelam dinyatakan berhasil ditemukan," sambungnya.
Sebelumnya, polisi mengungkap detik-detik dua anak salah satu panti asuhan di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan hanyut pada Minggu (15/1/2023) sekira pukul 17.00 WIB.
Awalnya, dua anak panti yang merupakan kakak beradik berinisial SR (11) dan BPE (8) itu mengajak lima temannya untuk mandi di Kali Ciliwung.
"Mengajak untuk mandi di Kali Ciliwung dekat taman Pingkal Lenteng Agung. Mereka pergi mandi tanpa seizin pengurus Panti," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra kepada wartawan, Senin (16/1/2023).
Selanjutnya, kata Multazam, setelah sampai di bantaran kali yang berjarak 100 meter dari panti asuhan, kedua korban dan empat temannya langsung menceburkan diri ke kali. Sedangkan satu rekannya berinisial F tidak ikut dan hanya menonton.
Sekitar 15 menit mereka mandi di kali itu, tiba-tiba SR dan BPE hanyut terbawa arus sungai.
Rekan korban berinisial RT sempat hendak menolong kakak beradik itu, namun usahanya tak membuahkan hasil dan malah hampir membuat dirinya menjadi korban hanyut.
"Namun saksi RT ikut hanyut terbawa arus sekitar 30 meter dan tersangkut di rumpun pohon bambu di pinggir sungai Ciliwung," ucapnya.
Beruntung, lanjut Multazam, seorang sekuriti berhasil menyelamatkan saksi RT.
Namun, korban SR dan BPE tetap hanyut terbawa arus dan belum diketemukan.
Atas laporan tersebut, Multazam memimpin operasi search and rescue (SAR) dengan 50 personel gabungan yang terdiri dari anggota 8 Polsek Jagakarsa, 10 Pemadam Kebakaran, 10 anggota BPBD, 22 anggota Brimob Polda Metro Jaya untuk mencari korban.
Namun, proses pencarian sempat dihentikan pada Minggu malam dan akan dilanjutkan pada Senin sekira pukul 08.00 WIB.
"Sesuai SOP SAR, situasi keamanan, pencarian Korban akan dilaksanakan dan dilanjutkan Senin tanggal 16 Januari 2023 jam 08.00 WIB, dengan titik kumpul di Posko sementara Gedung diklat BP2KPTK2 Jaksel, Jalan Camat Gabun 2 Rt. 03 Rw. 08. Kel. Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan," tukasnya.
Satu Korban Ditemukan
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan akhirnya berhasil menemukan satu jenazah bocah panti asuhan yang hanyut di Kali Ciliwung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca juga: Wisatawan Tewas Tenggelam di Pemandian Air Terjun Lombok Barat, Jasadnya Ditemukan Sehari Kemudian
Korban yang berhasil ditemukan pada Selasa (17/1/2023) pagi diketahui berinisial SR (11) oleh tim SAR gabungan yang melakukan penyisiran secara visual, mengapung di bantaran kali ciliwung dalam kondisi meninggal dunia.
"Telah diketemukannya 1 orang dari 2 orang yang diduga korban hanyut terbawa arus air pada saat berenang di kali Ciliwung;," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra kepada Tribunnews.com, Selasa (17/1/2023).
Multazam mengatakan penemuan jasad SR itu berawal dari warga yang tengah menjemur pakaian melihat ada mayat dengan kondisi tertelungkup mengambang di kali sekira pukul 05.45 WIB.
"Pada saat korban ditemukan memakai celana pendek hitam, tidak memakai kaos/baju dan bagian hidung mengeluarkan darah," ucapnya.
Keyakinan jika itu adalah SR didasari keterangan rekannya yang menyebut jika adiknya yang juga hilang berinisial BEP tak menggunakan pakaian saat mandi di kali.
"Karena berdasarkan keterangan saksi R, kalau korban adiknya yang berinisial BEP saat mandi tidak menggunakan pakaian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Jakarta, Fazzli menyebut tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap satu korban lainnya yakni berinisial BEP (8) yang belum ditemukan.
Dia mengatakan pencarian rencananya akan diperluas dari titik pencarian di hari sebelumnya.
Adapun tim melakukan upaya pencarian dengan penyisiran menggunakan perahu karet melalui aliran sungai dan juga penyisiran secara visual di sepanjang bantaran kali Ciliwung dengan radius 25 KM dari lokasi kejadian.
"Pencarian akan tetap kami maksimalkan, rencana pagi ini pencarian akan diperluas dengan harapan satu korban lagi akan segera kami temukan." tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.