Puluhan Penyandang Disabilitas di Jakarta Dilatih Buat dan Pasarkan Produk UMKM
Para penyandang disabilitas ini diajari bagaimana membuat tas yang dijahit, topi, pouch hingga baju.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 30 penyandang disabilitas diberikan pelatihan UMKM selama delapan bulan.
Mereka diajari bagaimana membuat tas yang dijahit, topi, pouch hingga baju.
Nantinya produk-produk para penyandang disabilitas bakal dipamerkan untuk kemudian dijual.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos DKI Jakarta, Susy Dwi Harini mengatakan program tersebut digagas oleh BenihBaik.com berkolaborasi dengan PLN Peduli.
Baca juga: Akses Bagi Penyandang Disabilitas Disebut Masih Minim
Mereka lanjut Susy juga mengajak berbagai pihak untuk turut serta dalam agenda tersebut.
Salah satu diantaranya yang diajak adalah Komunitas UMKM pemberdayaan perempuan dan disabilitas dari Pelangi Nusantara (Pelanusa).
"Hal ini dilakukan sebagai komitmen untuk selalu menjadi jembatan kebaikan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik sebagai platform pengumpulan donasi maupun bekerja sama dengan berbagai mitra dan korporasi untuk membuat dan mengimplementasikan berbagai program," ujar Susy dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(31/1/2023).
Program pelatihan bagi para penyandang disabilitas dilakukan di RPTRA Intiland Teduh, Karet, Jakarta Selatan.
BenihBaik dan PLN Peduli kemudian menutup program bantuan tersebut dengan menggelar acara seremoni penutupan bantuan program serta sharing session yang diadakan di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti (PSBD) Dinas Sosial DKI Jakarta, Cengkareng, Jakarta Barat.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Susy Dwi Harini (Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos DKI Jakarta), Agus Yuswanta Pratama Putra (VP TJSL PT PLN Persero), Anggit Hernowo (Co Founder COO BenihBaik.com), serta Benny Martha (Kepala PSBD Budi Bhakti) dan Etty Supriyatin (Kepala PSBNRW Cahaya Bathin).
Acara dibuka oleh pertunjukan musik atau music performance oleh band yang beranggotakan 6 personil musisi difabel yang mengidap tunanetra atau kebutaan dengan membawakan lagu ciptaan mereka yang berjudul 'Gelap Tapi Terang'.
Meskipun memiliki kekurangan, namun mereka mampu membuktikan bahwa kekurangan tidak membuat mereka untuk berhenti berkarya dengan unjuk kebolehan mereka di panggung. (Willy Widianto)