Jelang Setahun Gedung Sarinah Usai Revitalisasi, Dirut Ungkap Peran dan Karya Anak Bangsa
Revitalisasi Gedung Sarinah pada 2022 lalu dilakukan sebagai sarana untuk mengembangkan produk-produk lokal
Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, saat ini diketahui akan memasuki satu tahun pasca revitalisasi yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Tohir.
Adapun Gedung Sarinah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli 2022 lalu.
Renovasi gedung pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang digagas Ir. Soekarno itu dimulai sejak akhir Juli 2020 dan mulai dibuka pada Maret 2022.
“Sarinah harus dibangun kembali karena merupakan sejarah pertama kali presiden pertama Republik Indonesia ingin mengangkat ekonomi rakyat Indonesia," kata Erick dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Adapun pembangunan kembali gedung Sarinah ini sendiri dikarenakan infrastrukturnya sudah terbilang cukup tua, yakni sejak tahun 1966.
Baca juga: Giant Red Box Misterius di Sarinah Bikin Penasaran, Ternyata Isinya Produk Baru Fiesta!
Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan revitalisasi Gedung Sarinah pada 2022 lalu dilakukan sebagai sarana untuk mengembangkan produk-produk lokal.
“Masih mixed antara produk lokal dan global dan penyewa juga banyak produk lokal sehingga setelah transformasi ini tentunya merupakan holistic termasuk penyempurnaan portofolio usaha," kata Fetty.
Dia mengatakan akan ada kurasi ulang untuk produk yang masuk. Pihaknya juga akan memberikan kesempatan yang lebih bagi produk UMKM atau produk lokal dan brand lokal.
"Harapannya melalui revitalisasi ini, maka akan terbangun competitiveness pada produk dan brand lokal, Pada proses revitalisasi gedung Sarinah memakan biaya kurang lebih Rp700 miliar dalam kurun waktu 1 tahun," kata Fetty.
Fetty mengatakan dalam proses revitalisasi tersebut, Sarinah menggunakan produk bahan bangunan lokal untuk mendukung daya saingnya.
"Salah satu produk lokal yang ikut berkontribusi pada proses revitalisasi Sarinah adalah Mortindo," kata dia.
Dia mengatakan Mortindo merupakan produk mortar karya anak bangsa yang sudah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sehingga tidak heran, dikatakan Fetty, Mortindo digunakan pada proses revitalisasi gedung Sarinah. Produk– produk Mortindo yang digunakan antara lain, Mortindo BetonInstan (MK-350), Mortindo Skimcoat (M240), Mortindo Perekat Granit (M 250)
Seperti yang disampaikan oleh salah satu direktur dari Mortindo,
Sementara itu, Direktur Mortindo Budi Santoso mengatakan bahwa sebuah kebanggaan bisa berperan dalam proses revitalisasi Sarinah.
"Setelah satu tahun pasca revitalisasi, kini gedung Sarinah makin kokoh berdiri. Tidak hanya itu, Sarinah kini menjadi tempat berkumpulnya UMKM dengan beragam aktivitas seperti konser musik. Bagi kaula muda, Sarinah menjadi tempat yang estetik untuk mengambil foto-foto dan didokumentasikan," pungkasnya.