BNPB Sebut 18 Warga yang Dilaporkan Hilang Belum Tentu Menjadi Korban Kebakaran di Depo Plumpang
BNPB mencatat masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga. Namun 18 orang tersebut belum tentu menjadi korban kebakaran Depo Plumpan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 18 orang dilaporkan hilang oleh keluarganya pasca insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.
Selain warga yang dilaporkan hilang, menurut catatan BNPB, sebanyak 17 orang meninggal dunia dalam insiden kebakaran yang terjadi Jumat malam itu.
"Sampai saat ini yang tercatat oleh BNPB ada 17 jiwa yang meninggal, dan luka berat 49 jiwa," ujar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto saat ditemui di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Suharyanto menyebutkan masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga.
Baca juga: Update Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 19 Orang Meninggal, Pencarian Korban Dilanjutkan Pagi Ini
Ia menegaskan bahwa 18 orang tersebut belum tentu menjadi korban kebakaran.
Pihaknya masih mencari keterangan terkait 18 orang yang hilang itu.
Suharyanto menjelaskan upaya yang dilakukan dengan mengerahkan berbagai elemen untuk mencari 18 orang yang hilang.
Selain itu, jajaran Polri juga terus menyisir kemungkinan korban terbaru di reruntuhan obyek-obyek yang terbakar itu.
"Karena kan pengungsian ini ada 1.085 yang mengungsi. Dan ini tersebar ya. Jadi bukan hanya di RPTRA Rasela ini saja," kata Suharyanto.
"Nah per hari ini kalau dilihat untuk kebakarannya sendiri sudah padam. Sekarang masyarakat terdampak ini masa tanggap darurat masih ditangani sebaik-baiknya," lanjutnya.
Dalam hal ini semua komponen terlibat. Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penggerak sosial, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan penggiat bencana.
Suharyanto juga memastikan tenda-tenda di posko sudah terpasang dengan baik, dan logistik mengalir terus menerus.
Baca juga: 38 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Dirawat, Tersebar di 9 Rumah Sakit
Lebih lanjut ia mengaku bahwa bantuan yang diberikan sejauh ini tidak ada masalah. Hal tersebut karena tanggap darurat merupakan kebutuhan dasar.
"Khususnya makan, minum, tempat tinggal, selimut, tenda, dan sebagainya, itu kan merupakan kebutuhan dasar yang memang harus dipenuhi," pungkas Suharyanto.
Ia menjelaskan, walaupun BPBD DKI Jakarta sudah mampu menyiapkan tanggap bencana, namun pihaknya juga turut menyiapkan intervensi untuk membantu.
Pantauan Warta Kota di RPTRA Rasela pukul 09.10 WIB, para pengungsi tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain.
Beberapa ibu-ibu juga tampak mengambil logistik yang telah disediakan di posko-posko bantuan.
Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Kemudian, beberapa relawan juga tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.
Baca juga: Kulit Melepuh dan Mengelupas, 49 Luka Berat Akibat Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang
Data Posko Koramil Koja 01 Catat 19 Korban Jiwa
Sebelumnya, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara hingga Sabtu (4/3/2023) malam, sebanyak 19 orang.
"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno kepada wartawan di lokasi.
Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.
"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terangnya.
Warno mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.
"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujarnya.
Berikut nama-nama korban tewas berdasarkan data Posko Koramil 01 Koja:
1. Syaiful Anwar (Laki-laki/21 tahun)
2. Rospita (Perempuan/45 tahun)
3. Iis Ernayati (Perempuan/26 tahun)
4. Ilyas (Laki-laki/4 tahun)
5. Siti Aminah (Perempuan/40 tahun)
6. Hadi (Laki-laki/30 tahun)
7. Rahmad Syukur (Laki-laki/50 tahun)
8. Rohani (Perempuan/40 tahun)
9. Naila (Perempuan/20 tahun)
10. Sumila (Perempuan/75 tahun)
11. Ayub (Laki-laki/45 tahun)
12. Yumiyati (Perempuan/18 tahun)
13. Hardiyansyah (Laki-laki)
14. Evelina (Perempuan/50 tahun)
15. Nursaini (Laki-laki)
16. Ardiansyah (Laki-laki/50 tahun)
17. Seluwidawati (Perempuan)
18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)
19. Syarif Hidayatullah
Seperti diketahui, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.
Dari informasi yang diterima pemadam kebakaran, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.16 WIB.
Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.
Sumber: (Wartakotalive) (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BNPB Melaporkan 49 Orang Luka Berat, 18 Warga Hilang Akibat Kebakaran Depo Pertamina