Kebutuhan Bayi di Tenda Pengungsian Depo Plumpang Aman, Hanya Saja Bayi Sering Menangis saat Malam
Warga sebut kebutuhan bayi ditenda pengungsian tercukupi mulai dari susu, pampers hingga makanan untuk bayi hanya saja setiap malam banyak bayi nangis
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang ibu warga Tanah Merah, Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara bernama Imas mengungkapkan bahwa kebutuhan bayi ditenda pengungsian tercukupi
Adapun kebutuhan bayi yang dimaksud dari susu, pampers hingga makanan untuk bayi sudah tercukupi.
"Alhamdulillah di tenda pengungsian ini kebutuhan bayi diperhatikan banget. Pampers, susu, hingga makanan bayi tercukupi," kata Imas kepada Tribunnews.com Minggu (5/3/2023).
Kemudian dikatakan Imas bahwa untuk balita di tenda pengungsian cukup banyak sedangkan bayi sekitar lima orang.
"Kalau balita banyak di sini sedangkan untuk bayi ada sekitar lima. Semuanya sehat allahamdulilah tidak ada yang sakit," jelasnya.
Imas mengungkapkan meski kebutuhan bayinya terpenuhi hanya saja sering menangis saat malam hari karena suasana yang ramai di tenda pengungsian.
"Sedangkan untuk tidur ramai-ramai. Anak saya sering nangis kalau malam tidak betah mungkin karena biasanya di rumah sedangkan di sini ramai-ramai jadi nangis karena kebanyakan orang. Sama dengan bayi-bayi yang lain," jelasnya.
Baca juga: Perjuangan para Lansia Selamatkan Diri Lolos dari Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang
Adapun sebelumnya Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3 Maret 2023) malam.
Termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.
"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Ridwan, Sabtu (4/3/2023) malam dalam keterangan tertulisnya.
Adapun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Sabtu (4/3/2023) pukul 21.00 WIB, korban meninggal berjumlah 16 jiwa dan ada 38 jiwa yang sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit, rinciannya:
• RSCM 1 jiwa;
• RSPP 25 jiwa;
• RS Pelabuhan 2 jiwa;
• RS Tugu 1 jiwa;
• RS Koja 2 jiwa;
• RS Yarsi 2 jiwa;
• RS Firdaus 1 jiwa;
• RS Pertamina Jaya 2 jiwa; dan
• RS Pekerja 2 jiwa.
Sementara itu, menurut data BPBD DKI hingga pukul 21.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi mencapai 357 jiwa, rinciannya:
• Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 71 jiwa; dan
• RPTRA Rasella, ada penambahan 60 orang pengungsi menjadi sebanyak 286 jiwa.
Lalu dilaporkan telah disediakan juga 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak.
"Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga merupakan hal yang paling utama," tutup Ridwan.
Keterangan foto: Seorang ibu warga Tanah Merah, Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara bernama Imas.