Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daripada Relokasi Penduduk, Pengamat Sarankan Pemindahan Depo Pertamina Plumpang, Ini Alasannya

Berikut pandangan pengamat soal wacana relokasi penduduk yang tinggal disekitaran daerah Depo Pertamina Plumpang, di Koja, Jakarta Utara

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Daripada Relokasi Penduduk, Pengamat Sarankan Pemindahan Depo Pertamina Plumpang, Ini Alasannya
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Foto udara menampilkan suasana pascakebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menyambar kawasan permukiman padat di sekitarnya, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Berikut pandangan pengamat soal relokasi penduduk di kawasan Depo Pertamina Plumpang. 

TRIBUNNEWS.COM - Wacana relokasi penduduk yang tinggal di sekitaran daerah Depo Pertamina Plumpang, di Koja, Jakarta Utara, mencuat pasca-kebakaran.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera mengambil keputusan terkait relokasi warga tersebut.

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi membeberkan pandangannya.

Menurutnya, relokasi penduduk ke wilayah lain bukan langkah tepat, sebaliknya ia menyarakan agar Depo Pertamina Plumpang yang dipindahkan.

Fahmy melihat dalam proses pengambilan keputusan relokasi karena ada pihak menilai jatuhnya korban adalah kesalahan penduduk tinggal di daerah buffer zone yang diklaim milik Pertamina.

"Hampir tidak mengemuka pendapat yang mempertanyakan 'mengapa kebakaran dahsyat terjadi?' Kalau kebakaran itu tidak terjadi, maka tidak ada korban berjatuhan.

Faktanya, kebakaran itu berawal dari Depo Pertamina Plumpang yang menyambar sejumlah rumah penduduk," ucapnya kepada Tribunnews.com, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Hari Ini Batas Waktu Terakhir Erick Thohir dan Gubernur DKI Putuskan Nasib Depo Pertamina Plumpang

Berita Rekomendasi

Fahmy kemudian memberikan analisisnya soal faktor penyebab terbakarnya Depo Pertamina Plumpang.

Ia menuding ada indikasi penerapan sistem kemanan (safety system) amat buruk di bawah international standard yang mensyaratkan zero accidents bagi asset strategis dan risiko tinggi.

Apalagi kebakaran bukan kali ini saja terjadi, menurut catatan Fahmy, insiden di Depo Pertamina Plumpang sudah ketiga kalinya.

"Tidak tampak upaya serius Pertamina untuk memperbaiki sistim keamanan yang diterapkan sehingga menyebabkan kebakaran beruntun Kilang Minyak dan Depo BBM milik Pertamina berulang, yang kali ini merenggut 19 nyawa penduduk tidak berdosa," tegasnya.

3 alasan pemindahan depo dinilai tepat

Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi
Pengamat Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Fahmy selanjutnya membeberkan 3 alasan kenapa pemindahan Depo Pertamina Plumpang lebih tepat daripada relokasi warga.

Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah Penduduk.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas