Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 3 Jenazah Sudah Teridentifikasi
Satu diantaranya berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Update data jumlah korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, total berjumlah tiga orang.
Satu di antaranya berhasil diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Mengutip Kompas Tv, jenazah tersebut atas nama Iriana, perempuan berusia 61 tahun.
Sementara itu, jumlah keseluruhan jenazah yang berada di RS Polri saat ini berjumlah 15 jenazah.
Adapun ke-15 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut terdiri dari sembilan jenazah pria dan enam perempuan.
Data dari Koramil Koja, Jakarta Utara, hingga Minggu (5/3//2023), jumlah korban luka akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang mencapai 36 orang.
Baca juga: Harap Pertamina Mengalah dan Pindahkan Depo ke Lokasi Lain, Warga Plumpang: Sudah Padat Penduduk
Sebanyak 24 pasien dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Sementara dua orang dirawat di RSUD Koja, dua di RSIA Asih, dua di RS Pelabuhan, dan dua RS Pekerja.
Lalu empat pasien lainnya masing-masing dirawat di RSCM, RS Tugu, RS Firdaus dan RS Pertamina Jaya.
Adapun jumlah total warga yang masih mengungsi tercatat ada 421 orang.
Sebanyak 300 warga di antaranya mengungsi di RPTRA Rasela dan 121 warga mengungsi di kantor PMI Jakarta Utara.
Baca juga: Harap Pertamina Mengalah Pindahkan Depo, Warga Plumpang: di sini Sudah Padat Penduduk
24 Pasien di RSPP Butuh Alat Bantu
Sebanyak 15 dari 24 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina saat ini memerlukan penggunaan alat bantu.
Sementara sembilan pasien lainnya tak membutuhkan peralatan tersebut.
Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Theryoto mengatakan pihaknya juga menerima tiga pasien yang masih balita.
"Saat ini kami merawat 24 pasien, yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan delapan orang."
"Kalau dari kategori umur ada tiga pasien kami yang balita, tiga remaja, dan sisanya 18 sisanya dewasa."
"Kondisi saat ini pasien yang perlu menggunakan alat bantu ada 15 pasien dan sekitar 9 yang tidak butuh alat bantu," kata Theryoto di RSPP, Senin (6/3/2023).
Para korban, kata Theryoto, saat ini telah melakukan operasi pembersihan luka bakarnya.
"Kondisi pasien hari ini sama seperti kemarin dan kita juga melakukan satu operasi pembersihan luka bakarnya."
"Dan lain-lain telah kita jalankan semuanya kita harapkan bisa diberikan satu kekuatan dan ketahanan tubuh yang baik untuk penyembuhan luka bakar tersebut," jelas Theryoto.
Baca juga: Kondisi Tiga Balita Korban Terbakarnya Depo Plumpang Pertamina Masih Kritis
3 Balita Kritis
Ketiga balita yang dirawat di RSPP, kata Theryoto, masih dalam kondisi kritis.
Theryoton berharap balita-balita tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus, sehingga bisa melewati masa kritis.
"Kondisi luka bakar tiga balita ini memang sangat serius."
"Sampai hari ini kita sudah berikan maksimal nantinya kita harapkan seperti apa atau perkembangan penyakitnya mudah-mudahan daya tahan tubuhnya kuat sehingga bisa melewati masa kritis ini," kata Theryoto.
Baca juga: 24 Pasien Korban Kebakaran Depo Plumpang Pertamina Masih Dirawat di RSPP, 15 Pasien Butuh Alat Bantu
Adapun penanganan yang dilakukan dari pihak RSPP kepada 24 pasien meliputi tiga hal.
"Untuk pengobatan yang diberikan kami melakukan penanganan lukanya agar tidak terinfeksi."
"Kedua kalau ada jaringan-jaringan yang mati segera kita melakukan tindakan operasi untuk membersihkan jaringan-jaringan."
"Ketiga, dilakukan pemantauan kepada pasiennya baik makanan maupun cairannya yang masuk ataupun yang keluar (dari dalam tubuhnya)."
"Kalau seandainya ada masalah-masalah perubahan dari carian tubuh bisa segera diketahui. Lalu obat-obatan antibiotik sesuai dengan pemeriksaan lab kami berikan semuanya," ujar Theryoto.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rahmat Fajar Nugraha)