Kubu David Sebut Mario Dandy Sengaja Kirim Video Penganiayaan untuk Membanggakan Diri
Mellisa Anggraeni mengatakan Mario memang sengaja agar orang-orang mengetahui aksinya tersebut terhadap korban.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Crytalino David Ozora (17) menyebut Mario Dandy Satrio (20), anak mantan pejabat pajak sengaja mengirimkan video penganiayaan untuk membanggakan dirinya.
Kuasa hukum David dari LBH GP Ansor, Mellisa Anggraeni mengatakan Mario memang sengaja agar orang-orang mengetahui aksinya tersebut terhadap korban.
"Tersangka MDS menyebarkan video penganiayaan dan membanggakan diri. Dia telah 'ngerjain' anak korban!" kata Mellisa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2023).
Mellisa mengatakan tidak ada satu pun hal yang meringankan untuk Mario atas tindakan kejinya itu hingga menyebarkan video tersebut.
Baca juga: Ancaman Laporan Baru Bagi Mario Dandy Buntut Sebarkan Video Penganiayaan David
Terlebih, kata Mellisa, saat ini David masih dirawat di ICU RS Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan sejak dianiaya 20 Februari 2023 lalu.
"Terdangka MDS ini tetap otak dari penganiayaan David! Arogansinya sudah mencapai langit ke-7. Dia amat pede apapun yang dilakukannya pasti "beres" sehingga dia tidak peduli mau anak orang mati saat itu!" tuturnya.
Dikirim ke Teman Sekolah David hingga Ancam Dilaporkan
Sebelumnya, polisi menyebut Mario Dandy Satrio (20) sempat mengirimkan video penganiayaan ke tiga orang sebelum akhirnya Mario ditangkap di Polsek Pesanggrahan.
Pihak keluarga Crytalino David Ozora (17) menyebut video penganiayaan dikirim Mario Dandy Satrio (20) ke teman-teman sekolah David.
Perwakilan keluarga David, Alto Luger mengatakan Mario juga menyertakan kalimat menantang kepada teman-teman David saat mengirimkan video tersebut.
"Kami sudah tahu bahwa memang si mario memang mengirim itu ke anak anak yang di PL (SMA Pangudi Luhur) narasinya adalah ‘ini gua sudah ngerjain teman kalian’ jadi narasi menantang," kata Alto Luger saat dihubungi, Rabu (22/3/2023).
Alto mengungkapkan dari tiga orang yang menerima video tersebut, satu di antaranya sudah diketahui identitasnya.
"(Video penganiayaan) dikirim via WhatsApp," ucapnya.
Atas hal itu, Alto menerangkan pihak keluarga akan membuat laporan polisi baru soal penyebaran video penganiayaan tersebut.
"Kami sudah mendiskusikan itu dari keluarga dengan kuasa hukum dan itu menjadi salah satu pertimbangan kami untuk turut melaporkan ke pihak kepolisian," tuturnya.
"Mudah mudahan ya karena ini bukti ada perencanaan bahwa kalau di video disebarin jadi ada perencanaan," sambungnya.