Pengakuan Aiptu Torus setelah Diseruduk Fortuner, Tak Tahu Kalau Aksinya Viral hingga Merasa Takut
Anggota polisi Polres Metro Jakarta Barat, Aiptu Torus Marasi Prapat mengaku tak tahu bahwa aksinya menghadang mobil Fortuner menjadi viral.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Pengakuan Aiptu Torus setelah Diseruduk Fortuner, Tak Tahu Kalau Aksinya Viral hingga Merasa Takut](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polantas-hadang-fortuner.jpg)
TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota polisi lalu lintas (Polantas) Polres Metro Jakarta Barat Sektor Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat baru-baru ini viral seusai aksinya saat menghadang mobil Toyota Fortuner diunggah oleh seseorang di media sosial.
Dalam video yang terjadi pada Senin, (2/3/2023) pukul 17.00 WIB itu, Aiptu Torus disebut-sebut sengaja diseruduk mobil Fortuner Hitam.
Ternyata, Aiptu Torus awalnya tak mengetahui bahwa ia tengah menjadi perbincangan di media sosial lantaran aksi spontannya itu.
Dari pengakuannya, sang anaklah yang pertama kali memberi tahunya.
Pasalnya, Aiptu Torus tak memiliki akun media sosial khususnya Instagram.
“Keluarga sudah tahu, malah saya dikasih tahu mereka duluan peristiwa ini viral."
"Saya kan nggak punya Instagram, malah dikasih tahu anak ini bapak rame viral, mau ditabrak. Ada yang dari kampung ngasih tahu juga," kata Aiptu Torus pada Kamis, (23/3/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Baca juga: Bukan Ditabrak, Ternyata Aiptu Torus Hanya Berusaha Hadang Mobil Fortuner yang Langgar Lalu Lintas
Setelah video itu viral, pihak keluarga sempat merasa khawatir.
Keluarga Aiptu Torus mengaku takut jika video yang beredar di media sosial Instagram itu hanyalah sebuah potongan video yang menyebabkan salah paham.
Namun, Aiptu Torus menjelaskan bahwa video yang viral itu utuh dan sesuai dengan yang ada di lapangan.
Tak hanya itu saja, kini Aiptu Torus juga mengaku takut lantaran menyadari bahwa tindakannya tersebut juga dilihat banyak orang yang berada di lokasi kejadian.
"Saya malah berpikir disitu apakah tindakan saya salah tapi saya tidak samlai pukul mobilnya. Saya takut sekali ini karena kita langsung di lapangan semua bisa melihat," lanjutnya.
Menurut Aiptu Torus, kala itu ia bahkan sudah siap dengan segala risiko yang ada termasuk jika pengemudi tersebut nekat menabraknya.
Ia pun lantas memasang kuda-kuda kuat untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya di situ kan hanya bisa kasih isarat, saya suruh dia lurus ke arah Grogol, tangan disimpan ke belakang takut saya mukul-mukul mobilnya, tapi kan ini tidak. Kalau jatuh ditabrak sama dia tidak apa-apa itu sudah risiko, dan saya sudah siap."
"Kalau bisa saya tahan terus walau dikencangkan mobilnya sama dia, saya siap dalam posisi kuda-kuda," pungkasnya.
Sementara itu, Kasat lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Maulana Jali Karepesina membantah isu yang menyebut bahwa anggotanya itu ditabrak oleh pengemudi Toyota Fortuner.
Menurutnya, saat itu anggotanya hanya berusaha untuk menghadang mobil yang terus memaksa melaju saat ditegur lantaran melanggar lalu lintas.
“Jadi anggota kami melakukan penghalangan untuk bisa mengikuti jalur yang sudah ada.”
“Jadi terlihat demikian, anggota kami tidak ditabrak oleh pengendara Fortuner,” ujar Kompol Maulana.
Hingga kini Kompol Maulana mengaku akan menindaklanjuti kasus yang tengah ramai diperbincangkan itu.
Bahkan, ia juga telah mengantongi identitas dari pengendara Fortuner tersebut.
Sebelumnya, diinformasikan bahwa pengemudi mobil tersebut dihentikan petugas karena tak berjalan di jalurnya.
Meski sudah sempat ditegur oleh petugas yang berada di lokasi, namun pengemudi tersebut terus berusaha berjalan meskipun di depannya terdapat seorang polisi.
Terlihat pengemudi itu berjalan perlahan.
Sedangkan, Aiptu Torus juga terus berusaha berada tepat di mobil itu agar sang pengemudi tidak melarikan diri.
Video tersebut membuat para wrganet yang melihatnya geram.
(Tribunnews.com/Linda, Muhammad Abdillahawang) (TribunJakarta/Wahyu Septiana)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.