Diguyur Hujan, Ratusan Mahasiswa Minta DPR Cabut UU Ciptaker
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa menolak disahkannya Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa menolak disahkannya Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker), Kamis (30/3/2023).
Aksi berlangsung di depan Gedung Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat, sejak pukul 15.22 WIB sore.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (BEM PNJ) sekaligus Korlap Aksi Tolak UU Ciptaker, Galih Riskiawan menuturkan, massa aksi yang hadir berjumlah sekira 1000 orang.
"Mahasiswa kurang lebih 1000 massa. Dari 20 kampus yang datang," kata Galih.
Adapun Galih mengatakan, para mahasiswa menuntut DPR RI untuk mencabut UU Ciptaker.
"Hari ini tuntutannya mendesak dan menuntut DPR untuk mencabut UU Ciptaker. Itu yang pertama," kata Galih, saat ditemui para awak media, Kamis ini.
Ia melanjutkan, BEM SI juga meminta adanya pengkajian ulang terhadap pasal-pasal bermasalah.
Menurutnya, pasal-pasal karet di dalam UU Ciptaker yang sudah disahkan DPR RI merupakan perbuatan pengkhianatan konstitusi.
"Yang kedua, kita meminta adanya pengkajian ulang terhadap adanya pasal-pasal yang bermasalah dan pasal karet, yang disahkan oleh DPR karena DPR sendiri melanggar konstitusi yang ada, dan konstitusinya dikhianati," jelasnya.
Dalam aksi hari ini, Galih menjelaskan, akan dilakukan teatrikal untuk mendesak perwakilan DPR RI agar datang menemui mahasiswa.
"Pasti bakal ada (teatrikal), karena itu sebuah rangkaian. Dan untuk mendesak pihak DPR mendatangi kita," katanya.
Sebelumnya, longmarch massa aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah tiba di depan Gedung Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).
Massa aksi BEM SI bergerak dari Jalan Gerbang Pemuda (depan Gedung TVRI), Senayan, Jakarta Pusat menuju ke arah depan Gedung Parlemen RI.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, kondisi langit di sekitaran kawasan Gedung Parlemen RI sudah tampak mendung, sejak pukul 14.45 WIB.
Kemudian sekira pukul 15.00 WIB, kawasan sekitar Gedung Parlemeb RI telah turun gerimis.
Sementara itu, hujan lebat berintensitas tinggi turun, tepat saat longmarch massa aksi BEM SI tiba di depan Gedung Parlemen RI, sekira pukul 15.22 WIB.
Barisan longmarch langsung mengubah formasi menjadi mengelilingi mobil komando aksi.
Para mahasiswa yang berada di ujung barisan saling bergandengan tangan membentuk pagar.
Adapun barisan massa aksi menutupi Jalan Raya Gatot Subroto menuju ke arah Slipi, Jakarta Barat.
Alhasil, kendaraan roda dua dan roda empat yang ingin melintas tersendat, bahkan menimbulkan kemacetan hebat.
Dalam kondisi hujan yang lebat, klakson para pengendara yang emosi terdengar kuat karena kendaraan mereka tak bisa lewat.
Sebelumnya, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi menolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker), Kamis (30/3/2023).
Aksi direncanakan digelar pukul 15.00 WIB sore, di depan Gedung Parlemen RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, para mahasiswa dari berbagai kampus telah berkumpul di depan Gedung TVRI, Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat.
Mereka yang mengenakan jas almamater dengan warna khas masing-masing kampus tampak berkumpul rapih.
Dekat dengan titik kumpul para mahasiswa itu, terlihat kendaraan aksi yang kerap disebut Moko atau Mobil Komando.
Sementata itu, Jalan Gerbang Pemuda menuju ke arah Gedung Parlemen RI ataupun Plaza Semanggi tampak lancar tak ada hambatan.
Begitu pun seterusnya, dari Jalan Gatot Subroto menuju ke arah Slipi, Jakarta Barat masih terpantau lancar dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas terkait akan adanya aksi demo yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Meski begitu, rekayasa lalu lintas itu masih bersifat situasional dengan melihat kondisi dilokasi.
"Alih arus situasional," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Nantinya, sebanyak 1.400 personel gabungan juga disiagakan untuk melakukan pengamanan aksi tersebut.
Baca juga: Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi BEM SI di DPR soal Penolakan UU Cipta Kerja
Berikut beberapa titik rekayasa lalu lintas terkait aksi Demo BEM SI di DPR:
1. Arus lalu lintas dari Jalan Gatot Subroto menuju gedung DPR /MPR RI dibelokkan ke kiri ke Jalan Gerbang Pemuda.
2. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda arah gedung DPR /MPR RI diputar balik di kolong Layang Farmasi ke Jalan Gerbang Pemuda.
3. Arus lalu lintas dari Tol Dalam Kota yang akan Keluar di off ramp Pulo Dua Diluruskan ke arah Tol Tomang.
4. Arus lalu lintas dari Jalan Palmerah Timur arah Gelora diluruskan ke Jalan Tentara Pelajar.
5. Arus lalu lintas dari Jalan Asia Afrika diluruskan ke Jalam Gelora.
6. Arus lalu lintas dari Jalan Gerbang Pemuda arah Jalan Gelora dibelokkan ke kiri ke jalan Asia Afrika.
7. Arus lalu lintas dari Jalan Slipi menuju Jalan Gerbang Pemuda ditutup diluruskan ke arah Semanggi.
8. Apabila terjadi kepadatan bus di pintu 10 yang akan parkir di GBK maka sebelum Simpang Susun Semanggi dibelokkan ke kiri ke arah Bundaran Senayan dan diarahkan masuk melalui pintu 7 GBK
Untuk informasi, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demo tolak pengesahan Perppu Cipta Kerja (Ciptaker) menjadi Undang-Undang (UU).
Demo tersebut akan dilaksanakan di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/3/2023) sore nanti.