Belum Ada Tersangka, DPR Yakin Kapolri Tuntaskan Kecelakaan Anak Petinggi Polda NTB Tabrak Pelajar
Kasus Naik ke Penyidikan hingga bakal periksa 11 saksi, polisi belum tetapkan tersangka kecelakaan anak petinggi Polda NTB tabrak pelajar hingga tewas
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini belum ada penetapan tersangka di kasus kecelakaan Maut Jalan Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (13/2/2023) sekitar pukul 02.20 WIB.
Seperti diketahui, pengemudi Mercedes Benz (Mercy) yakni MM (18) merupakan anak petinggi Polri di Polda NTB.
Sang ayah merupakan pejabat utama Polda NTB sementara ibunda adalah artis lawas.
Akibat kecelakaan maut itu, MM menabrak seorang pelajar berinisial MSA (18) hingga tewas.
Sejak kecelakaan pada Minggu (13/2/2023) hingga beberapa hari lalu status kasusnya naik penyidikan, belum juga ada penetapan tersangka.
Polisi masih akan memeriksa 11 saksi di tahap penyidikan ini.
Merespons itu, Komisi III DPR tetap meyakini Kapolri mampu menuntaskan lasus kecelakaan ini.
11 Saksi Kasus Kecelakaan yang Melibatkan Anak Petinggi Polda NTB Kembali Diperiksa
Kasus kecelakaan maut yang menewaskan seorang pelajar, Muhammad Syamil Akbar (18) setelah ditabrak mobil Marcedes Benz (Mercy) yang dikemudikan anak petinggi Polda NTB, Maulana Malik Ibrahim (18) masih terus bergulir.
Terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan saat ini pihaknya akan memeriksa 11 orang dalam kasus tersebut.
Para saksi sebenarnya sudah diklarifikasi pada saat proses penyelidikan.
Namun, karena saat ini kasus sudah naik penyidikan, maka mereka akan diperiksa untuk dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"11 yang akan dilakukan pemeriksaan. Kemarin kan penyelidikan itu sifatnya sudah dilakukan dan dalam bentuk interview. Kemudian naik penyidikan akan di BAP saksi dalam proses penyidikan," kata Trunoyudo saat dihubungi, Jumat (7/4/3023).
Meski begitu, Trunoyudo tidak membeberkan lebih detil terkait jadwal pemeriksaan para saksi tersebut.
"Masih dalami proses penyidikan. Ini kan masih dijalani proses," tuturnya.
Ada Unsur Pidana, Kasus Kecelakaan Anak Petinggi Polisi hingga Tewaskan Pelajar Naik ke Penyidikan
Polisi selesai melakukan gelar perkara terkait kasus kecelakaan maut Mercedes Benz (Mercy) dikemudikan anak petinggi Polda NTB dan artis Ira Riswana, Maulana Malik Ibrahim (18).
Hasilnya, polisi menemukan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut. Sehingga kasus yang menewaskan pelajar, Muhammad Syamil Akbar (18) ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
"Hari ini pada hasilnya sejak siang tadi sekira jam 2 sampai dengan kurang lebih pukul enam sore atau 18.00 WIB, baru dihasilkan adanya peningkatan status pada proses penyelidikan ini menjadi proses penyidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (4/4/2023)
Belum Ada Penetapan Tersangka
Meski sudah naik ke penyidikan, namun Trunoyudo mengatakan belum ada tersangka dalam kasus kecelakaan maut tersebut.
Trunoyudo mengatakan proses penyelidikan hingga jadi penyidikan itu sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"(Gelar perkara) yang diundang dan dihadiri oleh fungsi lain. Ada fungsi Itwasda, Propam, Bidkum, dan Pengawasan Penyidik," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR Yakini Kapolri Bakal Selesaikan Kasus Kecelakaan yang Melibatkan Anak Polisi
Anggota Komisi III DPR RI, Santoso meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit akan menyelesaikan kasus kecelakaan maut yang melibatkan anak pejabat Polda NTB.
Apalagi, Kapolri tentu tidak ingin citra Polri menjadi rusak karena kasus ini.
"Saya yakin Kapolri akan menyelesaikan kasus ini, dalam rangka mempertahankan citra Polri yang sudah baik di publik,” kata Santoso saat dikonfirmasi, Rabu (5/4/2023).
Santoso menegaskan, Polri akan secara serius dan adil dalam menyidikan kasus ini. Kuncinya, kata dia, penyidikan harus transparan dan diawasi pengawas penyidik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan pihak penyidik telah mengantongi rekaman CCTV kasus kecelakaan maut yang melibatkan anak pejabat Polda NTB.
Rekaman CCTV tersebut akan diproses secara digital forensik sebagai alat bukti dalam kasus kecelakaan tersebut.
“Penyidik sudah memegang rekaman tersebut pada konteks peristiwa waktu kejadian. Sehingga Polda Metro Jaya tetap konsisten dan komitmen selain dari pada proses pengambilan keterangan secara verbal atau pemeriksaan para saksi-saksi, juga akan dilakukan secara saintifik,” kata Trunoyudo kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).
Menurut Trunoyudo, untuk mendapatkan rekaman kamera pengawas dari berbagai titik membutuhkan waktu yang cukup lama.
Hal itu terjadi karena adanya proses surat-menyurat ke sejumlah pihak. Misalnya ada pengelolanya dari Dishub, dari Korlantas dan juga dari PT DAS.
“Maka diperlukannya waktu bagi penyelidik untuk meminta atau surat-menyurat terkait dengan syarat formil untuk meminta rekaman CCTV tersebut, maka yang disampaikan apakah belum lengkap, karena memang proses surat-menyuratnya ini masih berjalan pada proses penyelidikan," ungkap Trunoyudo.
Polisi Kantongi CCTV Kasus Tabrakan Anak Petinggi Polda NTB yang Tewaskan Pelajar di Jakarta Selatan
Polda Metro Jaya mengklaim telah mengantongi rekaman kamera CCTV dari lokasi kecelakaan maut yang melibatkan anak petinggi Polda NTB, Maulana Malik Ibrahim (18).
Dalam kecelakaan ini, seorang pelajar bernama Muhammad Syamil Akbar (18) tewas akibat saat menumpangi sepeda motor yang ditabrak mobil Marcedes Benz (Mercy) di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Proses ini ada CCTV yang disampaikan oleh pihak keluarga korban. Benar, dalam hal pertanyaan kemarin disampaikan di situ ada beberapa titik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Meski begitu, Trunoyudo menyebut jika pihaknya masih terkendala izin untuk melihat rekaman CCTV tersebut.
Sejauh ini, ada empat kamera CCTV milik Korlantas Polri, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dua perusahaan swasta.
"Maka diperlukan waktu bagi penyelidik untuk meminta atau surat menyurat terkait formil untuk meminta rekaman CCTV tersebut," ucapnya.
Nantinya, jika proses perizinan selesai, maka rekaman itu akan diselidiki oleh penyidik untuk membuat terang benderang kasus tersebut.
"Adanya bukti CCTV ini, tentu akan dilakukan secara digital forensik sebagai alat bukti," ungkapnya.
Anaknya Terlibat Kecelakaan yang Tewaskan Pelajar, Karo Ops Polda NTB: Biar Hukum yang Bicara
Karo Ops Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Pol Abu Bakar Tertusi angkat bicara terkait kasus kecelakaan maut yang melibatkan anaknya, Maulana Malik Ibrahim (18).
Abu Bakar menyerahkan kasus yang menimpa anaknya tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan yang tengah menangani kasusnya.
"Semua proses hukum sudah ditangani Satlantas Polres Jakarta Selatan, biarkan hukum yang bicara saja," kata Abu Bakar saat dihubungi, Selasa (4/4/2023).
Sebagai ayah, kata Abu Bakar, dirinya hanya mendoakan yang terbaik untuk kasus yang menjerat anaknya tersebut.
"Saya hanya bisa berdoa agar ananda kami diberikan yang terbaik dari Allah SWT," ucapnya.
Ira Riswana Pastikan Sang Anak Tetap Jalani Prosedur Hukum Usai Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas
Anak dari artis dan Ira Riswana, Maulana Malik Ibrahim terseret kasus kecelakaan yang menewaskan seorang pelajar di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Dalam kecelakaan Malik Ibrahim menabrak sepeda motor yang salah satunya ditumpangi oleh Syamil (18) menggunakan Mercy hingga meninggal dunia.
Malik Ibrahim saat itu yang mengemudikan mobil Mercy dari arah Mampang menuju Ragunan, Jakarta Selatan.
Putra dari Ira Riswana ini pun telah menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan ditemani oleh sang ibu sesuai dengan prosedur kepolisian.
"Dari hari pertama kejadian, proses sudah berjalan. Saya ada di sini (Polres Jakarta Selatan) 1 x 24 jam menemani anak saya," ujar Ira Riswana di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (3/4/2023).
Kasus kecelakaan ini pun menjadi sorotan lantaran ayah dari Maulana Malik Ibrahim yakni seorang perwira polisi.
Ayah Maulana Malik Ibrahim diketahui Karo Ops Polda NTB, Kombes Abu Bakar Tertusi.
Banyak warganet beranggapan bahwa sang putra bisa lolos dari jeratan hukum karena latar belakang orangtua yang memiliki jabatan.
Namun, Ira membantah hal tersebut dan menegaskan bahwa putranya tetap diperlakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
"Saya temani anak saya di sini, pemeriksaan sudah dijalankan dengan baik," ujar Ira Riswana.
Kemudian Ira Riswana menambahkan putranya tidak mendapatkan perlakuan khusus selama menjalani pemeriksaan.
"Saya juga tidak dapat perlakuan khusus, tetap diperiksa di tempat yang seharusnya," lanjutnya.
Buntut peristiwa nahas tersebut, Ira mengatakan bahwa anaknya kini mengalami gangguan psikis.
"Karena dari awal memang dia bener-bener yang tertekan, terguncang, trauma, dan sampai dia tidak bisa keluar rumah," ungkap Ira Riswana.
"Karena dengan adanya berita-berita teman media dia sudah tidak mau lagi memegang Hp sekarag karena setiap melihat itu dia nangis, itu akan menjadi traumatis dalam diri anak saya," pungkasnya.
Kasus Pengendara Mercy Tabrak Pelajar hingga Tewas
Seperti diketahui, Pengemudi mobil diduga anak petinggi Polri, MM (18), menabrak seorang pelajar berinisial MSA (18) hingga tewas.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (13/2/2023) sekitar pukul 02.20 WIB, saat MM mengemudikan Mercedes Benz (Mercy).
Ketika kejadian, MSA dan temannya, SBA (18), tengah berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Vario berpelat nomor B 4454 SRT.
Saat itulah motor Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA, tertabrak mobil Mercy yang dikemudikan MM.
Menurut keterangan kakak MSA, N, sang adik dibonceng oleh SBA saat kecelakaan.
"Iya betul, adikku dibonceng," ungkap N saat dihubungi wartawan, Jumat (31/3/2023).
Baca juga: Kasus Kecelakaan Anak Polisi Vs Pelajar, Polda Metro Klaim Penyelidikan Sesuai SOP
Lebih lanjut, N mengungkapkan MM langsung kabur setelah kecelakaan terjadi.
Namun, MM akhirnya berhenti dan menepi setelah dikejar oleh driver ojek online.
"Iya betul, adikku dibonceng. (Pengemudi Mercy) mau kabur, terus dikejar sama ojol. Terus dia berhenti," lanjut N.
Menurut Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando, kecelakaan terjadi lantaran motor Honda Vario yang ditumpangi MSA, menerobos lampu merah.
Bayu menjelaskan, sebelum kecelakaan terjadi, MM yang tengah mengemudikan Mercy sedang melaju dari arah Pejanten di Jalan Taman Margasatwa.
Saat di perempatan Pertanian, lampu lalu lintas berwarna hijau sehingga MM terus melaju.
Tetapi, dari arah berbeda, datang Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA dari arah Cilandak.
Baca juga: Profil Ira Riswana, Artis yang Putranya Terlibat Kecelakaan Mobil di Ragunan hingga Tewaskan Pelajar
Diduga, SBA yang mengemudikan Honda Vario menerobos lampu merah sehingga terlibat kecelakaan dengan Mercy.
"Awalnya satu sudah duluan menerobos, dilanjut dia (korban) terobos jadi."
"Dia berhenti lihat (lampu) merah sambil menunggu kok lama."
"Akhirnya dia terobos nah akhirnya terjadi kecelakaan," terang Bayu pada Sabtu (1/4/2023).
Buntut kecelakaan itu, MSA pun meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan SBA harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga kini. (tribun network/thf/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.