Kisah Zaenal Fuad, Pemanggul Barang di Terminal Kampung Rambutan yang Tak Pernah Pasang Tarif
Meski mendapat banyak pesanan, tiap kali memanggul, bapak tiga orang anak itu menyebut tak pernah sekalipun memasang tarif khusus
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Faktor usia dikatakannya menjadi penyebab dirinya sudah tidak bisa memaksakan diri mengangkat beban lebih dari 40 kilogram setiap kali memanggul.
"Saya kalau umur-umur segini paling 40 (kilogram) ke bawah lah ya, sampe 50 kilogram kesana udah gak sanggup lagi, berat," ujarnya.
Ia pun membandingkan kondisi dimana pada saat ia masih berusia lebih muda.
Dahulu kata Zaenal berat barang 60 kilogram hingga 70 kilogram masih mampu dilakukannya dengan sekali panggul.
"Dulu mah pas masih bujangan 60 sampe 70 masih keangkat, sekarang kayaknya 40 kebawah lah," jelasnya.
Baca juga: Tinjau Arus Mudik di Tol Cikunir, Kapolda Metro Jaya: Kecepatan Kendaraan Masih 60 Km/Jam
Sering Alami Pegal Hingga Sulit Duduk Bersila
Pekerjaan yang ia lakukan sebagai pemanggul bukan sama sekali tanpa resiko apabila Zaenal kini sudah tidak lagi muda.
Sejak tiga bulan lalu jari jempol kakinya kerap merasa pegal terutama dibagian bawah ibu jarinya itu.
"Kalau saya ini kadang ini sama ini nih (menunjuk kakinya) sering pegel-pegel, di jentik-jentik ini. Udah tiga bulanan lah," kata dia.
Tak hanya dibagian kakinya, bahkan Zaenal menyebut belakangan ini kerap sulit duduk bersila lantaran di sela-sela kakinya sering sakit.
"Selangkangan saya sering sakit kalau buat duduk sila udah susah, udah empat bulanan," ujarnya.
Akan tetapi karena penghasilan yang terbatas, boro-boro memikirkan untuk berobat, kata Zaenal, uang hasil memanggul bisa ia beri ke anak istrinya saja sudah ia syukuri.
Dirinya lebih memilih mendiamkan rasa pegal hingga sakitnya itu atau sesekali meminumkan jamu pegal linu.
"Saya diemin aja kadang-kadang diminumin obat apa jamu pegel linu gitu aja," pungkasnya.