Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fajri Mengalami Syok Septik dan Sepsis AKI yang Picu Kondisinya Kian Memburuk, Ini Penjelasan RSCM

Dokter ICU RSCM, dr Sidharta Kusuma Manggala SpAn-KIC, menjelaskan kondisi awal hingga akhir sebelum pasien obesitas Muhammad Fajri meninggal dunia.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Fajri Mengalami Syok Septik dan Sepsis AKI yang Picu Kondisinya Kian Memburuk, Ini Penjelasan RSCM
Tim Damkar Kota Tangerang
Pasien obesitas Muhammad Fajri (26) saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, dengan menggunakan truk, Jumat (9/6/2023). 

Sidharta pun menyebutkan gejala syok septik lainnya yang dialami Fajri, mulai dari gagal pada organ jantung, pembuluh darah, turunnya tekanan darah, hingga masalah pada ginjalnya.

"Kemudian ciri-ciri syok septik lainnya adalah kegagalan organ, jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga," tutur dr Sidharta.

Sepsis yang dialami Fajri tergolong berat dan kondisi ini merupakan penyebab 50 persen kasus cedera ginjal akut atau Accute Kidney Injury (AKI) pada pasien kritis.

Perlu diketahui, sepsis adalah infeksi bersama dengan manifestasi sistemik dari infeksi.

Sidharta mengatakan bahwa terkait kondisi ginjal Fajri yang bermasalah, maka dilakukan terapi pengganti ginjal bersama Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi, dr Pringgodigdo Nugroho SpPD-KGH, FINASIM, serta berkoordinasi pula dengan dokter spesialis lainnya.

Termasuk yang terkait dengan pencernaan, karena pencernaannya pun turut bermasalah.

"Karena sepsis AKI, kita kemudian lakukan dengan terapi pengganti ginjal bersama dengan Dokter Pringgo, spesialis dokter ginjal dan hipertensi, kemudian berkoordinasi dengan dokter lainnya, dokter pencernaan juga (karena) pencernaannya juga kena masalah," kata dr Sidharta.

BERITA TERKAIT

Oleh karena itu dirinya menyebut kasus yang dialami Fajri ini komplek karena bukan hanya terkait masalah obesitas saja.

Namun juga kemunculan infeksi yang berdampak signifikan pada kerusakan organ tubuhnya hingga akhirnya kondisinya pun terus mengalami penurunan.

"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multi organ dysfunction syndrome, nah ini yang membuat kondisinya semakin menurun," jelas dr. Sidharta.

Meski berbagai terapi telah diberikan oleh tim medis RSCM, namun akhirnya Fajri pun tidak mampu bertahan.

Pemuda itu meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari, pukul 01.25 WIB, setelah dirawat di RSCM sejak 9 Juni lalu.

"Dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi, terapi-terapi sudah kami berikan," pungkas dr. Sidharta.

Sebelumnya, pria yang mengalami obesitas karena memiliki bobot tubuh mencapai 300 kilogram (kg), Muhammad Fajri (27) telah dinyatakan meninggal dunia saat menjalani masa perawatannya di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023) dini hari.

Fajri pun sempat mendapatkan perawatan oleh tim medis RSCM selama 14 hari.

Saat dirujuk ke RSCM, kondisi Fajri memang kurang baik, bahkan setibanya di rumah sakit, ia langsung mendapatkan bantuan ventilator karena sesak nafas yang dialaminya semakin berat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas