Sosok Fajri, Pria Obesitas 300 Kg Asal Tangerang, Meninggal di RSCM Jakarta
Terungkap sosok Fajri, pria obesitas asal Tangerang yang meninggal di RSCM Jakarta. Fajri dikenal tak mau merepotkan tetangga sehingga enggan ke RS.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pemuda asal Tangerang, Banten yang mengidap obesitas ekstrem bernama Muhammad Fajri (26) meninggal dunia, Kamis (22/6/2023) dini hari.
Fajri meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Petugas kamar mayat RSCM yang tidak mau disebut namanya membenarkan kabar meninggalnya Fajri.
"Iya Fajri meninggal, tapi tidak dibawa ke kamar jenazah. Langsung dibawa dari ruang rawatnya di Gedung A," paparnya, dikutip dari TribunJakarta.com.
Fajri sempat viral karena dievakuasi ke RSUD Tangerang menggunakan alat berat pada Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Jenazah Fajri Pria Obesitas 300 Kg Tak Dibawa Pulang ke Ciledug, Langsung Dibawa ke TPU Menteng Pulo
Diketahui, berat badan Fajri hampir mencapai 300 kilogram.
Selain menggunakan alat berat, proses evakuasi juga dibantu warga dan petugas pemadam kebakaran untuk menjebol dinding rumahnya yang terletak di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug.
Setelah dua hari dirawat di RSUD Tangerang, Fajri dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk perawatan lebih intensif.
Dokter menduga Fajri memiliki masalah kesehatan di bagian pernapasan dan sejumlah luka infeksi di tubuh karena terlalu lama berbaring.
Salah satu tetangga Fajri bernama Acim mengatakan Fajri hanya bisa berbaring di kasur usai mengalami kecelakaan 8 bulan lalu.
Diduga berat badan Fajri bertambah secara drastis lantaran jarang bergerak.
Meski sering mengalami sakit karena berat badannya, Fajri tidak pernah mengeluh karena takut terdengar tetangga.
Baca juga: Fajri Pria Obesitas Meninggal Dunia, Sebelumnya Tak Mau Berobat ke RS, Disebut Sempat Depresi
"Saya kan di sini kalau malam tuh jam 2-3 dini hari kadang Fajri suka nangis katanya sakit," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Ketika ditanya, Fajri mengaku sering mengalami sakit di kaki dan tangannya pada malam hari.
Menurutnya, Fajri enggan dirujuk ke rumah sakit lantaran takut merepotkan tetangganya.
"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," imbuhnya.
Sekitar 8 bulan sebelumnya, Fajri mengalami kecelakaan sepeda motor saat bekerja sebagai biro pengurusan surat-surat kendaraan.
"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," tuturnya.
Usai kecelakaan tersebut kondisi kesehatan Fajri semakin memburuk karena tidak dapat beraktivitas.
Baca juga: Obesitas Ekstrem dan Selalu Menolak saat Dibujuk Tetangga Berobat, Rupanya Fajri Tak Mau Merepotkan
Fajri yang hanya bisa berbaring kemudian berjualan online di dalam kamar.
"Dia jualan online, tapi saya gatau jualan apa. Ya dari hape aja kerjanya," tandasnya.
Tim dokter RSCM, dr Dicky L. Tahapary menjelaskan sebelum mengalami kecelakaan Fajri sudah kelebihan berat badan.
Asupan makan dan energi yang dikeluarkan Fajri tidak seimbang sehingga berat badannya terus bertambah.
Selain itu, Fajri juga mengalami gangguan pernafasan yang membuatnya tidak bisa tidur terlentang.
"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang."
"Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Siti Nawiroh)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.