Salah Ambil Driver, Penumpang Ojek Online Kena Tarif Mencekik Tukang Ojek Pangkalan
Pastikan driver yang datang menjemput adalah driver ojek online yang namanya sesuai dengan yang tercantum di aplikasi saat memesan ojek online.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berhati-hatilah saat memesan ojek online melalui aplikasi. Pastikan driver yang datang menjemput adalah driver ojek online yang namanya sesuai dengan yang tercantum di aplikasi.
Kecerobohan naik ojek bikin pening dompet karena bisa ''digetok' dengan tarif mahal.
Seorang pengguna jasa ojek motor yang keliru naik ojek online dengan driver ojek pangkalan atau opang membagikan pengalaman pahitnya di media sosial Twitter dan kisahnya kemudian viral.
Dalam ceritanya, penumpang ojek motor bernama Tania (@taniatakoyaki) mengaku mengalami kejadian sial ini di Jakarta Pusat saat berniat memesan jasa ojek online di aplikasi smartphone-nya.
"Beberapa hari lalu gua kena kejadian agak sial, berkaitan dengan ojek. Wkwkwk. Disclaimer, gua tau gua ceroboh, tapi di sini gua 100 persen ga salah, dan gua cuma pengen berbagi cerita sebagai pengingat untuk lebih berhati-hati," katanya dikutip Senin (26/6/2023).
Mulanya, Tania memesan ojek online dengan tujuan yang sudah dimasukkan dalam aplikasi.
Begitu tiba di penjemputan dengan santai ia langsung bertemu seorang driver ojek. Tanpa memastikan lebih dulu apakah itu pengemudinya, ia langsung saja naik karena merasa sudah dipanggil.
Ditambah plat belakang motor yang dikendarai tukang ojek tersebut tak ada.
"Jadi gua kan order grab ride ni, untuk ke Goethe Haus Jakarta. Saat gua ke titik penjemputan, udah ada ojek yang sudah siap dengan motornya, manggil-manggil gua. Pas gua mau cek platnya, plat belakangnya ga ada. Yaudah gua tanya, 'atas nama Tania ya?' dijawab 'iya'," ungkapnya.
Kaget bukan main begitu di jalan, sang driver atau pengemudi justru menanyakan tujuannya.
"Pas udah 5 menitan jalan, gua ditanyain, maaf ini tujuannya ke mana ya?'," ujarnya menirukan driver tersebut.
Baca juga: Polisi Bantah Ada Panggilan Misterius hingga soal Ojek Online sebelum AKBP Buddy Tewas
Meski kaget, pada pertanyaan tersebut ia tetap tak menaruh curiga dan masih membalas ucapan sang driver ojek yang diketahui belakangan merupakan ojek pangkalan.
"Gua masih ga curiga, gua bilang 'ke Goethe Haus mas, dekat stasiun Gondangdia'. Lanjut jalan lagi," bebernya.
Nahas, begitu di tengah tujuan keluarlah suara dari driver yang menanyakan tarif perjalanannya 'maaf ini nanti saya dibayarnya berapa ya?'.
Baca juga: Kronologi Lady Nayoan Pergoki Dugaan Perselingkuhan Rendy-Syahnaz, Baca Chat Mesra di Aplikasi Ojol
Pertanyaan inilah yang membuat Tania langsung merogoh handphone-nya dan melihat aplikasi yang dipesannya tadi.
Benar saja driver ojek online aplikasinya bertanya keberadaannya.
"gua nya ya kaget banget maksudnya apaan????????????????????????????. Gua langsung cek hp, ternyata grab driver gua nge-chat 'mba di mana?'. Ternyata itu opang :'D gua kesel banget dong anjir merasa ditipu," ceritanya.
Ilustrasi ojek
Ilustrasi ojek (Warta Kota/Alex Subhan)
Nasi sudah menjadi bubur, ia pun menanyakan berapa tarif yang harus dibayarnya sembari melakukan percakapan dengan driver ojek online yang dipesan via aplikasi.
Opang tersebut malah menembak harga hampir 4 kali lipat dari ongkos perjalanan yang tertera di aplikasi.
"gua ya bingung banget, di tengah-tengah jalan besar kaya gitu harus ngapain.
'emang berapa biasanya pak!???!???". 'ya kalau ke stasiun, biasanya sih 100 rb'. Padahal kalau di aplikasi mah fare gua 28rb. T*i lah, gua juga ga bawa cash, dia nganterin gua ke ATM terdekat dan gua gamau lanjut lagi. 'yaudah mba kalau gamau lanjut lagi gapapa, tapi saya dibayar sampai di sini'," ucapnya.
Ia yang tak membawa uang tunai langsung minta diantarkan ke ATM dan mau tak mau tak membayar opang tersebut dengan uang lembar Rp50 ribu.
"singkat cerita gua tarik duit di ATM, kasi 50rb karena gua takut tar kalo ga bayar malah dikejar terus dipukul. Dan gua baru ngeh juga mukanya ditutup full pake kupluk maling. Jadi ya gua gatau mukanya gimana, gua gatau plat-nya berapa," jelasnya.
Dari lokasi ia meminta driver ojek via aplikasi tadi untuk menjemputnya dan menceritakan kejadian yang menimpanya tadi.
"akhir cerita, gua telpon driver grab yang gua pesan tadi dan minta dia untuk jemput gua di ATM itu jika masih berkenan. Untungnya, mas grab-nya mau, dan tenang saja, gua ga lupa buat ngasih tip yang generous. Tapi ya :'D dipikir-pikir, bahaya banget anj lskjfdkjsdlkf. Sekian," pungkasnya.
Laporan reporter Nur Indah Farrah Audina | Sumber: Tribun Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.