Sisi Lain AAB, Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI, Tercatat Pernah Masuk Unpad
AAB, pelaku pembunuhan mahasiswa UI yang merupakan senior korban, ternyata pernah tercatat sebagai mahasiswa Unpad.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI), MNZ (19), ditemukan tewas di indekosnya di kawasan Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat pada Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jasad MNZ ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik sampah hitam dan berada di kolong tempat tidur.
Tak lama setelah jasad MNZ ditemukan, pelaku pembunuhan pun ditangkap pada hari yang sama.
Dikutip dari TribunJakarta.com, pelaku adalah senior MNZ di Sastra Rusia UI, AAB (23).
Baca juga: 6 Fakta Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior, Jasad Terbungkus Plastik, Motif Utang hingga Iri
"Kurang dari tiga jam, Alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, Jumat.
"Korban ini adik kelas satu jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," sambungnya.
Lantas, seperti apa sosok AAB?
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, AAB mempunyai akun LinkedIn atas nama dirinya.
Di akun itu, tertulis AAB adalah mahasiswa Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI angkatan 2020.
Saat Tribunnews.com mencoba mengetikkan nama AAB di situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), nama AAB tercatat di dua universitas, yaitu UI dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Di UI, ia memang benar tercatat sebagai mahasiswa Sastra Rusia.
AAB masuk Sastra Rusia UI pada 2020.
Sementara itu, di Unpad, AAB juga berkuliah di program studi S1 Sastra Rusia.
Ia masuk Sastra Rusia Unpad pada 2019 silam.
Namun, statusnya di Unpad saat ini adalah mengundurkan diri.
Menurut riwayat pengalamannya di LinkedIn, AAB diketahui pernah menjadi After Sales atau Purna Jual di platform digital finansial, Flick.
Ia menjadi After Sales dengan status magang pada Desember 2020 hingga Februari 2021.
Lalu, statusnya naik menjadi kontrak pada Februari hingga April 2021.
Tak hanya itu, AAB juga pernah bergabung di sebuah organisasi bernama Carraterra sejak Agustus 2019 hingga saat ini.
Baca juga: Detik-detik Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Pisau Lipat Jadi Barang Bukti, Korban Tewas di Kamar Kos
Sebelum berkuliah di UI, AAB bersekolah di SMAN 78 Jakarta.
Ia juga pernah mengikuti turnamen Taekwondo pada 2017 untuk memperebutkan Piala Dandim 0503/Jakarta Barat Kelas Junior Putra (18), dikutip dari kyokushinkan-indonesia.org.
Kronologi Jasad MNZ Ditemukan
Penemuan jasad MNZ bermula saat keluarga yang kebingungan karena korban tak bisa dihubungi.
Padahal, korban diketahui baru saja pulang kampung.
Karena nihil, keluarga MNZ pun akhirnya mendatangi indekos korban di kawasan Kukusan.
Tetapi, setibanya di indekos, keluarga mendapati pintu kamar dalam keadaan terkunci.
"Memang korban habis pulang (balik) dari kampung."
"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi, akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," ungkap AKP Nirwan Pohan, Jumat.
"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (tak bernyawa)" imbuh dia.
Setelah MNZ ditemukan tewas, keluarga dan penjaga kos melapor ke polisi.
Tak butuh waktu lama, 3 jam setelah jasad MNZ ditemukan, polisi berhasil meringkus AAB.
Berdasarkan pengakuannya, AAB membunuh MNZ pada Rabu (2/8/2023) petang.
"Kejadiannya hari Rabu, sekitar magrib," ungkap Nirwan.
Baca juga: Sosok Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya dan Bungkus Jasadnya Pakai Plastik, Iri Korban Lebih Kaya
Motif Pembunuhan
Kepada polisi, AAB mengaku iri pada kehidupan korban yang dianggapnya lebih sukses dibanding dirinya.
Hal itu yang membuat AAB nekat menghabisi nyawa MNZ.
Tak hanya itu, AAB memang berniat menguasai harta korban karena terjerat pinjaman online (pinjol) dan menunggak bayar kosan.
"Pelaku iri dengan kesuksesan korban, dan terlilit bayar kosan," beber AKP Nirwan Pohan, masih dikutip dari TribunJakarta.com.
"Serta (utang) pinjol," pungkasnya.
Diketahui, AAB menghabisi nyawa MNZ dengan cara menusuknya menggunakan pisau lipat.
Menurut Nirwan, ditemukan banyak luka tusuk di bagian dada MNZ.
"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)" ungkap Nirwan.
Kini, jasad MNZ telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya, Lumajang, Jawa Timur.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)