Senior Pembunuh Mahasiswa UI, Buang Jaket Bernoda Darah di Sela Tembok Samping Rumah Kontrakannya
tersangka pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yakni MNZ (19) disebut membuang jaket berwarna putih penuh bercak darah.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Altafasalya Ardnika Basya (23) tersangka pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yakni MNZ (19) disebut membuang jaket berwarna putih penuh bercak darah ke sela-sela tembok kontrakannya di Beji, Depok, Jawa Barat.
Adapun hal itu diungkapkan oleh Sunarsih (46), penjaga kontrakan yang dihuni oleh Altaf saat dirinya mendapat informasi dari pihak kepolisian ketika mendatangi lokasi.
"Waktu hari Rabu sih emang dia pake sweater putih, pas kemarin penyelidik di sini, dibuka terus ibu lihat memang sweater putih itu yang kena darah, terus dibungkus plastik dibuang di sela-sela situ (sambil menunjuk tembok samping kontrakan)," kata Sunarsih ketika ditemui di lokasi, Minggu (6/8/2023).
Lebih lanjut Sunarsih pun mengaku sempat mendengar keterangan yang diberikan Altaf kala itu kepada polisi.
Adapun Altaf mengatakan, bahwa usai kejadian, sejatinya pelaku ingin membuang sweater itu ke tempat yang jauh dan diduga dilakukan untuk menghilangkan jejak.
"Pas penyelidik datang sih pengen dibuang jauh tapi belum sempet, gitu ngakunya," ujar Sunarsih.
Teman Kontrakan Sempat Lihat Tubuh Pelaku Penuh Keringat
Teman kontrakan pelaku pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Altafaslya Ardnika Basya (23), Adha Amin Akbar (22) sebut sempat melihat pelaku pulang dalam kondisi tubuhnya dipenuhi dengan keringat.
Adapun hal itu diungkapkan Akbar lantaran pada saat Altaf pulang kekontrakan pada Kamis (3/8/2023) malam, kaus putih yang ia gunakan sudah dipenuhi dengan keringat.
"Pelaku datang tiba-tiba buka pintu kamar dan basa basi namun dengan keadaan badan yang bekeringat gitu karena kalau enggak salah, dia pakai baju warna putih jadi keringetnya keliatan jelas," ungkap Akbar ketika ditemui di depan kontrakannya, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).
Sebagai informasi dari hasil konferensi pers pelaku di Polres Metro Depok, bahwa peristiwa pembungkusan jasad MNZ (22) terjadi salah satunya pada Kamis (3/8/2023) malam.
Lebih lanjut kata Akbar, meski datang dalam kondisi tubuh penuh keringat, kala itu raut wajah Altaf tak menunjukan bahwa temannya itu dalam kondisi panik.
Baca juga: Keluarga Zidan Tolak Permintaan Maaf AAB Pembunuh Mahasiswa UI, Minta Dihukum Mati
Sehingga Akbar saat itu mengaku tak menarug curiga apapun terhadap pelaku pembunuhan tersebut.
"Pas Kamis pagi jujur nggak ada (perilaku aneh) ya, cuma di waktu malam hari ini berdasarkan yang diceritakan di press conference kan katanya terjadinya dua hari yang pembungkusan itu terjadi Kamis. Nah di Kamis malam saya sudah posisi di kamar di atas jam 10," sebutnya.
"Kamis malam, dari raut wajah enggak ada kecurigaan. Karena itu aja sih keringet di baju, enggak ada keliatan panik. Itu jam 12 lebih," Akbar menambahkan.
Pada saat itu Akbar juga mengatakan bahwa tak melihat benda apapun yang dibawa oleh Altaf, hanya saja pada saat itu pelaku sempat menawarkan makanan kepada ia yang berada di kamar.
"Nah itu posisi dia balik saya sudah di dalam kamar, apa yang dia bawa ke dalam sini tuh kita enggak lihat. Kita cuma denger dia bilang 'gua bawa makanan nih'," ucapnya.
Pelaku mengeluh rugi karena main Kripto
Altafaslya Ardnika Basya (23) mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pelaku pembunuhan terhadap juniornya sendiri yakni MNZ (19) ternyata kerap bercerita terkait crypto kepada teman satu kontrakannya.
Adha Amin Akbar (22) teman kontrakan pelaku mengatakan, bahwa Altaf sering mengeluh kepada dirinya terkait platform investasi Crypto yang selama ini ia mainkan.
"Kalau untuk gak ada kegiatan sehari-hari, itu dia biasa ngurus Crypto dia itu. Ya biasalah selalu ngeluh capeknya dan susahnya nyari pinjaman untuk mengganti kerugian itu," ucap Akbar ketika ditemui di kontrakannya wilayah Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).
Meski begitu Akbar yang juga teman satu angkatan kuliah di UI itu tak tahu pasti alasan pelaku memilih bermain crypto tersebut.
Adapun Altaf hanya mengatakan kepada dirinya bahwa ia hanya ingin mencari uang dari permainan cytpo itu.
"Dia enggak pernah cerita background dia main crypto apa yang saya sendiri tau dia emang pengen cari uang aja," jelasnya.
Terkait hal ini pula, Altaf kata Akbar juga sempat memberitahu kepadanya bahwa dalam memainkan crypto itu pelaku kerap menebak arah grafik untuk mencari tahu keuntungan yang akan didapat.
"Dia sempat mention itu kan kayak tebak-tebakan lah ya, jadi harus nebak kapan naik kapan turun. Mungkin gitusih yang saya tau gimana cara kehilangan uangnya," ujarnya.
Kendati demikian Akbar tak tahu secara pasti sejak kapan Altaf bermain permainan trading tersebut.
"Awal mulanya sih gatau, soalnya sejak awal tinggal sama kita dia sudah membicarakan itu, sering mainin itu," pungkasnya.
Baca juga: Teman Satu Kontrakan Pelaku Sebut Pembunuh Mahasiswa UI Sering Mengeluh Rugi karena Bermain Kripto
Sebelumnya diberitakan, Kasus pembunuhan terjadi di Depok, Jawa Barat.
Korbannya seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Mahasiswa berinisial MNZ (19) itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023) siang sekitar pukul 10.00 WIB.
Belakangan diketahui bahwa pelaku yang menghabisi nyawa korban adalah seniornya di kampus berinisial AAB (23).
Baik korban dan pelaku berstatus sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan saat ini pelaku sudah diamankan pihaknya dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara untuk jasad korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.
"Kami bawa ke RS Polri untuk kepentingan otopsi," kata Nirwan.
Nirwa mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus.
"Sudah kami amankan juga barang bukti milik korban yang diambil pelaku. Untuk lebih lanjut kami akan rilis kasusnya besok hari ya," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.