Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Pastikan Tak Ada Pendemo yang Ditangkap terkait Aksi Buruh di Kawasan Patung Kuda Kemarin

Polisi memastikan tidak ada yang ditangkap terkait aksi demo buruh yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda kemarin.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Pastikan Tak Ada Pendemo yang Ditangkap terkait Aksi Buruh di Kawasan Patung Kuda Kemarin
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Massa buruh yang melakukan aksi demo menolak UU Cipta Kerja masih bertahan hingga petang di kawasan Patung Kuda, Jakarta. Polisi memastikan tidak ada yang ditangkap terkait aksi demo buruh yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi memastikan tidak ada yang ditangkap terkait aksi demo buruh yang menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (10/8/2023) kemarin.

Diketahui, demo tersebut berlangsung hingga pukul 23.30 WIB.

Dalam aksi itu, sedikit ada provokasi karena massa ada yang melempar barang ke arah polisi saat malam tiba.

"Tidak ada satu pun yang diamankan ya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada wartawan, Jumat (11/8/2023) dini hari.

Baca juga: 5 Fakta Demo Buruh di Patung Kuda: Aksi hingga Tengah Malam, Eks Menkeu Turut Orasi

Hanya saja kata Karyoto, ada tindakan provokatif yang dilakukan di media sosial dengan menyebarkan berita bohong terkait aksi demo itu.

Tapi dia tak menjelaskan lebih detil terkait berita bohong yang seperti apa yang yang dimaksud. Karyoto hanya menyebut jika insiden yang disebut adalah kejadian lama.

Berita Rekomendasi

"Sudah banyak provokasi melalui medsos dengan gambar-gambar yang tidak bertanggung jawab dan itu adalah gambar-gambar lama dan tidak terjadi di Jakarta," tuturnya.

Beruntungnya, pihaknya tidak terpancing dengan informasi hoaks tersebut.

Dia pun juga memastikan tidak ada tindakan represif dari pihaknya kepada massa aksi.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta dan lain-lain untuk bijak dan tegas menilai sebuah berita," jelasnya.

Untuk informasi, massa buruh dan masyarakat rencananya akan menggelar aksi demo di sekitaran Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Ikut Demo Buruh Desak Cabut UU Cipta Kerja, Rizal Ramli Ikut Orasi Sebut Jokowi Miskinkan Rakyat

Mereka tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), hingga Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK).

Adapun ada sejumlah tuntutan yang dibawakan salah satunya adalah soal UU Cipta Kerja.

Dalam aksi ini, terlihat pula sejumlah massa mulai melakukan pembakaran terhadap spanduk-spanduk yang mereka bawa untuk atribut demo.

Bahkan, salah satu orator mengancam akan bermalam di kawasan ini hingga pemerintah mencabut UU Omnibuslaw Cipta Kerja hingga UU Kesehatan.

Massa aksi demo menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda dan Thamrin, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Massa aksi demo menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda dan Thamrin, Jakarta, Kamis (10/8/2023). (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

"Ingat kawan-kawan, kita sudah berjuang sejak lama. Ini kita akan bermalam hari ini. Jadikan tanggal 10 Agustus menjadi momentum," ucap orator.

Polisi sendiri menyiapkan pengamanan untuk mengawal jalannya aksi demo yang digelar sejumlah elemen buruh dan aliansi masyarakat pada Kamis (10/8/2023) hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut ada 6.612 personel gabungan yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan.

"Tentunya perkuatan dalam rangka melayani dan juga mengawal yaitu sejumlah 6.612 personel," kata Trunoyudo dalam keteranganya, Kamis (10/8/2023).

Trunoyudo mengatakan ribuan personel gabungan yang diturunkan itu terdiri dari anggota Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dalam hal ini, dia mengimbau kepada elemen buruh yang melakukan aksi untuk tetap mematuhi tata tertib serta perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, bagi masyarakat diimbau menghindari ruas Jalan Gatot Subroto khususnya lagi di depan Gedung DPR/MPR dan area sekitar Monas.

"Rekayasa arus lalin tentunya nanti secara normatif kita lihat situasional," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas