Pihak Mario Dandy Hormati Vonis Hakim, Bersyukur Perhitungan Restitusi yang Diajukan LPSK Ditolak
Sementara terkait kewajiban membayar restitusi sebesar Rp 25 miliar, Nahot juga mengaku menerima putusan majelis hakim.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar

Laporam wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa Hukum Mario Dandy, Andreas Nahot Silitonga menyampaikan, pihaknya menghargai vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas putusan 12 tahun penjara kepada kliennya.
"Kami sangat menghargai apa yang sudah diputuskan majelis hakim. Kaitannya memang ada perbedaan pendapat dari kami khususnya terkait masalah perencanaan," kata Nahot, saat ditemui usai persidangan, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Mario Dandy Divonis 12 Tahun Penjara, Perbuatannya Dinilai Sadis dan Kejam, Merusak Masa Depan David
Terkait perencanaan, Nahot menjelaskan, pihaknya memiliki pandangan berbeda dengan majelis hakim.
Menurut Nahot, kata perencanaan dalam vonis yang tercantum pada tuntutan Mario berdampak menambah masa hukuman kliennya.
"Tapi majelis memiliki pandangan yang lain yang memang kami tetap menghargai kami akan pikir-pikir untuk itu," ucap Nahot.
Sementara terkait kewajiban membayar restitusi sebesar Rp 25 miliar, Nahot juga mengaku menerima putusan majelis hakim.
Baca juga: Hakim Sebut Mario Dandy Bakal Lanjutkan Aniaya David Jika Tak Dicegah Shane Lukas dan Natalia
Sebab, jelasnya, terdapat beberapa pemahaman yang sama terkait restitusi tersebut.
Terlebih, besaran nominal restitusi yang dituntut majelis hakim berbeda dengan yang diajukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Restitusi yang sangat besar yang diberikan LPSK kami sangat senang sekali kalau majelis memiliki pandangan yang sama bahwa sebelumnya angka yang diajukan LPSK angka yang fantastis di luar juga dengan kebiasaan hukum yang berlaku," ucap Nahot.
"Kami bersyukur bahwa majelis sekarang menyatakan angka tersebut tidak dapat digunakan sehingga perhitungan yang diberikan LPSK juga ditolak," sambungnya.
Lebih lanjut, Nahot mengatakan akan mendiskusikan lebih lanjut soal kemungkinan mengajukan langkah banding kliennya itu.
Sebab, kata Nahot, masih terdapat sejumlah aspek yang masih dapat dimasukkan dalam proses hukum selanjutnya.
"Karena memang ada hal-hal yang tidak sependapat. Dalam tujuh hari ini kami akan konsultasi terus dengan Mario terutama dan keluarga apakah akan menyikapinya dengan banding dengan perbedaan perbedaan pendapat itu," tutup Nahot.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.