Rumah Produksi Film Porno di Jakarta Sudah Produksi 120 Film, Artis Hingga Selebgram Jadi Pemeran
Rumah produksi tersebut ternyata mengawali aktivitas dengan memroduksi film bergenre horor dan komedi.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah nama-nama yang berasal dari kalangan artis hingga selebram terseret buntut penggerebekan rumah produksi film dewasa alias porno di wilayah Jakarta Selatan.
"Jadi perlu saya sampaikan, di sini latar belakang dari pemeran wanita mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Awalnya Garap Genre Horor dan Komedi Tapi Tak Laku, Alasan Rumah Produksi di Jaksel Buat Film Porno
Dari sederet nama, Siskae dan Virly Virginia diduga menjadi salah satu daftar pemeran wanita dalam film porno tersebut.
Nama keduanya pun diduga mengisi peran dalam film dengan judul Kramat Tunggak.
Selain Siskae dan Virly Virginia, nama artis dan selebgram lainnya yang menjadi pemeran yakni SE, E, CN, BLI, ZS, M, MGP, S, AB, dan J.
Sementara pemeran pria, diperankan oleh beberapa orang yakni AG, RA, BP, UR, dan P.
Ade Safri menuturkan, para pelaku yang berjumlah lima orang merekrut pemeran guna terlibat dalam prpduksi film dewasa itu melalui profiling di media sosial.
Para pemeran film dewasa itu disebut Ade Safri tidak memiliki kontrak, melainkan dibayar Rp10-15 juta per judul film yang diperankan.
"Tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya," kata dia.
Keuntungan Rp500 juta
Rumah produksi tersebut ternyata mengawali aktivitas dengan memroduksi film bergenre horor dan komedi.
Baca juga: Rumah Produksi Film Porno di Jakarta Libatkan Sejumlah Artis hingga Selebgram Pria dan Wanita
Namun seiring berjalannya waktu, dua genre tersebut sepi peminat hingga akhirnya banting stir menjadi film porno.
Hal tersebut dikatakan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak daei hasil pemeriksaan lima tersangka yakni I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Kelimanya ditangkap saat rumah yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan.
Tersangka I kemudian mengunggah video-video porno yang telah dibuat di tiga web dengan harapan menghasilkan banyak uang.