Bentrok Ormas di Bekasi Dipicu Penarikan Kendaraan Leasing Menewaskan Seorang Korban
Saat ini jenazah korban berada di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi untuk dilakukan autopsi.
Editor: Dewi Agustina
Akhirnya kembali terjadi keributan tempat berlangsungnya di samping Polsek Setu pada pukul 17.30-18.00 WIB.
Kepolisian telah meminta untuk membubarkan diri hingga menghubungi para ketua ormas agar menahan diri sampai mediasi selesai maupun penanganan hukum.
"Awalnya itu semuanya sudah bubar, baik dari Gibas maupun GMBI dan PP," ungkap dia.
Akan tetapi bentrok justru kembali pecah hingga semakin tidak terkendali pada malam hari sampai ke perbatasan wilayah Kota Bekasi.
Sehingga Polres Metro Bekasi mengerahkan ratusan personel untuk mengendalikan bentrokan tersebut.
Hingga akhirnya dapat dikendalikan dan tidak terjadi lagi bentrokan.
"Pasca kejadian bentrokan, kami baik dari jajaran kepolisian dari Polsek dan Polres Metro Bekasi melakukan patroli hingga ke perbatasan wilayah Kabupaten Bekasi," katanya.
Baca juga: Deretan Fakta Konflik Pulau Rempang: Proyek Bernilai Fantastis Ancam Gusur Warga, Berujung Bentrok
Puluhan Pria Diamankan
Polres Metro Bekasi Kota mengamankan puluhan orang yang diduga terlibat bentrok antar organisasi massa (ormas) di Bekasi, Rabu (20/9/2023) malam.
Puluhan pria itu diamankan saat polisi mendatangi markas salah satu ormas diduga pelaku bentrokan tidak jauh dari tempat kejadian perkara.
Polisi juga menyita barang bukti berupa senjata tajam, balok dan benda sejenisnya.
Diketahui bentrok itu terjadi di Jalan Raya Setu Bantargebang, perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi.
Pantauan TribunJakarta.com, puluhan personel kepolisian meminta anggota ormas berlutut, tangan mereka masing-masing diikat dan dibawa masuk ke dalam truk.
Terduga pelaku anggota ormas digiring ke Polres Metro Bekasi Kota.
Mereka sempat mendapat cibiran dari warga setempat saat hendak diangkut polisi.