Imbas Fenomena El Nino, Pemprov DKI Bangun Empat Reservoir Komunal di Wilayah Krisis Air Bersih
Untuk mengatasi masalah krisis air bersih akibat El Nino, Pemprov DKI Jakarta membangun reservoir di beberapa wilayah yang terdampak kekeringan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kemarau panjang imbas fenomena alam El Nino menyebabkan sejumlah wilayah di DKI Jakarta mengalami kekeringan hingga krisis air bersih.
El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di Samudera Pasifik bagian tengah.
Perbedaan suhu permukaan laut yang ekstrem ini menyebabkan massa udara bergerak ke arah Amerika Selatan yang menyebabkan musim hujan di wilayah tersebut. Sedangkan di wilayah Asia yang suhu permukaan lautnya lebih dingin mengalami musim kemarau.
Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mencatat, 17 kelurahan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mengalami krisis air bersih. Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta, melalui Perumda PAM Jaya, bergerak cepat dengan mendirikan sejumlah tempat penampungan air atau reservoir komunal di daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih.
Baca juga: Pemprov DKI Tingkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Demi Seluruh Anak Jakarta Bersekolah
Salah satu reservoir komunal itu dibangun di Rumah Susun (Rusun) Waduk Pluit Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono meresmikan operasionalisasinya Rabu kemarin (4/10/2023).
Langkah cepat Perumda PAM Jaya dalam menjawab kebutuhan air bersih warga Jakarta ini pun diapresiasi Heru. “Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Perumda PAM Jaya yang memberikan pelayanan air bersih kepada warga Jakarta Utara,” ucapnya saat peresmian.
Ia juga berpesan kepada camat, lurah, hingga RT dan RW di wilayah Penjaringan untuk dapat memanfaatkan serta memelihara dengan baik reservoir komunal Waduk Pluit ini.
“Saya titip dirawat. Ini adalah aset PAM Jaya yang digunakan untuk kepentingan warga agar mendapatkan air bersih. Bersama kita jaga fasilitas ini dengan baik untuk seluruh masyarakat di wilayah Muara Baru,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov DKI Naikkan Tarif Parkir Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi, Berlaku di 131 Lokasi per 1 Oktober
Pembangunan reservoir komunal tersebut juga merupakan bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya dalam merealisasikan target 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030 mendatang, selain dalam rangka mengantisipasi musim kemarau panjang.
Oleh sebab itu, Heru meminta pula reservoir komunal ini dibangun di wilayah-wilayah lain yang kekurangan air bersih.
Direktur Utama (Dirut) Perumda PAM Jaya Arief Nasruddin menjelaskan, ada empat tambahan reservoir komunal dan satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) portable dengan total investasi mencapai Rp41 miliar. Pihaknya mempersiapkan semua itu untuk melayani 7.741 pelanggan.
“Reservoir komunal adalah penampungan air di dekat permukiman yang jauh dari sumber utama IPA PAM Jaya. Air tampungan di reservoir akan dipompa ke rumah-rumah warga, sehingga pelanggan yang berada di titik terjauh IPA PAM Jaya tetap dapat menerima debit air yang cukup,” katanya.
Pembangunan Reservoir Komunal Waduk Pluit ini pun diharapkan bisa mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit, Elektro, serta Pergudangan Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dan sekitarnya.
Baca juga: Sepakat Direlokasi, Warga Eks Kampung Bayam Difasilitasi Pemprov DKI Pindah ke Rusun Nagrak
“Pembangunan Reservoir Komunal Waduk Pluit berlangsung selama tiga bulan dengan debit air lima liter per detik, kapasitas reservoir 50 meter kubik, dan cakupan perbaikan 282 pelanggan. Sedangkan sumber air berasal dari IPA Pejompangan 2,” papar Arief.
Selain di Waduk Pluit, tiga tempat penampungan air mulai dioperasikan pula, yakni Reservoir Komunal Cilincing, Jakarta Utara; Reservoir Komunal Marunda, Jakarta Utara; dan Reservoir Komunal Tamansari, Jakarta Barat.
“Sehingga total reservoir yang sudah dibangun oleh PAM Jaya saat ini adalah enam. Sebelumnya sudah terbangun lebih dulu resevoir Komunal Marunda Kepu,” tuturnya.
Selain membangun empat reservoir komunal di wilayah krisis air, dalam mengatasi dampak El Nino, Pemprov DKI Jakarta juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Air Bersih yang dipimpin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta. Instansi lain, seperti Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta, turut dilibatkan dalam satgas ini.
Satgas Air Bersih bertugas untuk mendistribusikan serta menangani pemberian air bersih kepada masyarakat. “Sejak awal 2023, kami telah berkoordinasi untuk kesiapan menghadapi musim kemarau,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Lewat Program Pembinaan UMKM
Ada beberapa fasilitas operasional yang telah disiagakan, yaitu 67 unit mobil tangki air, 46 unit tandon air, serta 9 unit IPA stasioner yang disiagakan di seluruh wilayah Jakarta. Pendistribusian air bersih terhadap wilayah-wilayah terdampak kemarau panjang telah dilakukan bersama PAM Jaya dan BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta.
Bagi masyarakat yang mengalami krisis air bersih, bisa melapor melalui aparat kelurahan atau lewat nomor layanan kedaruratan Jakarta Siaga 112.
Hingga 25 September 2023, Satgas Air Bersih ini tercatat sudah beberapa kali mendistribusikan air bersih dengan rincian sebagai berikut:
1. Sembilan kelurahan terdampak kekeringan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara (Pegadungan, Cengkareng Barat, Kedaung Kali Angke, Tegal Alur, Jembatan Lima, Cilincing, Kali Baru, Penjaringan, serta Pluit);
2. Telah didistribusikan sebanyak 75 mobil tangki air dengan kapasitas bervariasi sebanyak 353.800 liter;
3. Waktu pendistribusian bervariasi pada pagi, siang, sore, hingga malam hari.(*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia