Fakta 6 Pelajar SMA Kirim Teror Bom ke Koja Trade Mall: Sudah Ditangkap, Ternyata Hanya Candaan
Enam pelajar SMA ditangkap dalam kasus teror bom di Koja Trade Mall, berikut faktanya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Manajemen pusat perbelanjaan Koja Trade Mall (KTM), Koja, Jakarta Utara menerima teror bom dari orang tak dikenal, Kamis (2/11/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.
Melalui pesan singkat Instagram, pengirim mencantumkan tangkapan layar yang berisi ancaman bahwa di area KTM akan terjadi peledakan bom.
Manajemen KTM kemudian melapor ke Polsek Koja setelah menerima pesan itu.
Polisi pun langsung datang ke lokasi untuk melakukan sterilisasi dan penyisiran.
"Jadi ancaman itu intinya, eh nanti di sekitar Koja ada berupa bom."
"Bom seperti apa? Kan kami belum tahu nih. Yang tahu tentunya para ahlinya di kepolisian."
"Pak Kapolsek dengan pengalaman luar biasa bersama timnya gercep," kata Manajer Koja Trade Mall, Yogi Suprayogi, Kamis, dilansir TribunJakarta.com.
Baca juga: 6 Pelajar SMA di Jakarta Ngaku Iseng Teror Koja Trade Mall dengan Bom
Kini, polisi telah menangkap pelaku teror bom yang menyasar pusat perbelanjaan Koja Trade Mall, Kamis.
Pelaku teror yang mengirimkan ancaman itu ternyata pelajar SMA Negeri di Cilincing.
Lantas, seperti apa fakta-faktanya?
Berikut fakta pelajar SMA kirim teror bom di Koja Trade Mall sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
6 Pelajar Ditangkap
Kapolsek Koja, Kompol M Syahroni, mengungkapkan total ada enam pelajar SMA yang ditangkap dalam kasus teror bom di Koja Trade Mall.
"Pelaku ada enam orang pelajar SMA," ungkap Syahroni di lokasi, Kamis, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia menjelaskan, keenam pelajar itu diamankan setelah polisi merespons laporan pihak mal.
"Sekarang masih dalam proses penyidikan kami dan pelaku semua kita amankan di polsek," jelas Syahroni.
Baca juga: Aksi Konyol 6 Pelajar SMA Kirim Teror Bom ke Pusat Perbelanjaan Jakut: Pelaku Ada Wanita
Pelaku Teror Bom Bercanda
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, memastikan tidak ada bom di Koja Trade Mall.
"Tidak ada (bom di KTM)" ungkapnya, Kamis.
Gidion menegaskan, pesan teror bom di mal tersebut hanya candaan dari pelajar SMA bersama teman-temannya.
"(Pesan dari) anak-anak SMA. Mainan sama temannya," jelas dia.
Baca juga: Polisi Amankan Anak SMA Penyebar Teror Bom di Pusat Perbelanjaan Jakarta Utara, Dipastikan Bercanda
Ada Pelajar Wanita yang Ditangkap
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, keenam pelajar itu diamankan saat masih mengenakan seragam sekolah.
Para pelajar SMA tersebut dibariskan polisi untuk berjalan beriringan memasuki ruang pemeriksaan.
Dari keenam anak SMA yang diamankan, satu di antaranya adalah pelajar perempuan yang juga mengenakan seragam sekolah.
Mereka hanya bisa tertunduk malu saat dituntun polisi berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Kapolsek Koja, Kompol M Syahroni, menyampaikan keenam pelajar itu ditangkap dari sekolah mereka di Cilincing.
"Kami melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, kami melakukan penjemputan di sekolah, di sekolah kami dapati ada enam orang, yang satu wanita," kata Syahroni, Kamis.
Baca juga: Polisi Sisir Pusat Perbelanjaan di Jakarta Utara yang Mendapat Teror Bom
Hasil Penyisiran Polisi
Polisi telah melakukan penyisiran di seluruh area mall setelah mendapatkan laporan soal teror tersebut.
Polisi pun tak menemukan benda mencurigakan apapun dari dalam pusat perbelanjaan Koja Trade Mall.
Kompol M Syahroni mengatakan, anggota di lokasi sudah menyisir bagian luar maupun dalam ruangan di mall itu.
"Dari penyisiran awal kita, tidak ada benda atau barang yang dicurigai sebagai bom," kata Syahroni di lokasi, Kamis, masih dari TribunJakarta.com.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sebuah Pusat Perbelanjaan di Jakarta Utara Diteror Bom
Meski tidak ditemukan benda mencurigakan apapun, pihak kepolisian segera menelusuri pelaku yang mengirimkan ancaman teror bom lewat media sosial tersebut.
Seiring penyisiran TKP, polisi juga dikerahkan untuk menjalankan penyelidikan secara siber guna mengungkap pengirim pesan singkat berisi teror itu.
"Dari penyisiran awal kita, tidak ada benda atau barang yang dicurigai sebagai bom."
"Terus saya langsung melakukan gerakan cepat, takutnya pelaku kabur atau menjauh dari kita," terang Syahroni.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)