Pelaku Pembunuhan Fitria Wulandari Pernah Dipenjara Gara-gara Gebuki Orang: Perkara Rebutan Pacar
Alung pernah dipenjara gara-gara pernah melakukan tindak kriminal terhadap seorang laki-laki yang pernah mendekati korban Fitria Wulandari.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Trisna Marliani, ibu kandung Fitri Wulandari, gadis muda yang ditemukan tewas di dalam sebuah ruko kosong menyebut putrinya sering mengalami kekerasan sejak berpacaran dengan Alung, pemuda bertato yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga parkir.
"Pelaku toxic, korban sering mendapatkan perlakuan fisik verbal, kasar. Nah ternyata pernah ada kasus seperti ini," kata Ibu Korban, Trisna Marliani saat ditemui di kediamannya di Kampung Batu Tapak RT 6/3, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu (3/12/2023).
Ia juga menjelaskan, Alung sebelumnya sudah pernah dipenjara di Polsek Bogor Barat gara-gara pernah melakukan tindak kriminal terhadap seorang laki-laki yang pernah mendekati korban.
"Nggak lama dari kasus ini, 3 minggu lalu pelaku sempat penjara, di Bogor Barat. Gara-gara ada yang deketin korban, terus digebukin tuh, dia dipenjara dua Minggu," tandasnya.
Di tempat yang sama, ayah korban, Iwan Iriawan, menjelaskan kalau korban sudah berpacaran dengan pelaku selama kurang lebih satu tahun.
Dalam hubungan-hubungan yang sudah terjalin itu, pada saat pelaku dipenjara gara-gara tindak kriminalitas terhadap cowok yang pernah korban.
Dia dan keluarga kerap membesuk pelaku.
"Malah sama saya si pelaku di rangkul seperti keluarga sendiri, baru keluar dari penjara dia langsung ke rumah, disitu kan malah saya rangkul. Sewaktu di penjara saya tengok terus," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Fitria Wulandari, Gadis Cantik yang Dibunuh Pacarnya Sendiri di Ruko Kosong Kota Bogor
"Ada sekitar 5-6 kali saya tengok dia (pelaku) sampe saya bawain nasi, roko, pokonya keperluan dia. Sama anak saya juga ngelongoknya, setidaknyasetiap seminggu ngelongok 3 hari," paparnya.
Namun, hal baik yang dilakukan korban dan keluarganya malah dibalas dengan aksi keji yang dilakukan oleh pelaku.
Pelaku malah menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.
Bahkan, sampai Wulan dimakamkan, Iwan meyebut tidak ada satupun perwakilan keluarga pelaku beritikad baik datang menemui dirinya.
Baca juga: Polisi Tangkap Pacar Korban, Kasus Pembunuhan Gadis di Ruko Kosong Kota Bogor
"Anak saya sudah meninggal, yang saya harapkan ada itikad baik dari keluarga pelaku datang ke pemakaman anak saya, bahkan ini mah tidak ada sama sekali," pungkasnya.
Laporan reporter Wahyu Topami | Sumber: Tribunnews Bogor