Tampang dan Sosok Ayah yang Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan, Pecandu Narkoba, Dikenal Kasar
Usmanto, ayah di Penjaringan yang membanting anaknya hingga tewas ternyata pecandu narkoba dan dikenal kasar.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Usmanto (43), ayah di Penjaringan, Jakarta Utara tega menganiaya anak kandungnya, K alias A (10), hingga tewas.
Usmanto memukul hingga membanting putranya di sebuah gang di Jalan Muara Baru, Penjaringan, Rabu (13/12/2023).
Bahkan, video detik-detik Usmanto menganiaya anaknya viral di media sosial.
Ternyata, kejadian ini bukan kali pertama, sebelumnya Usmanto juga pernah memukul istrinya, Halimah (42).
Ia juga sempat bermasalah dengan tetangganya.
Lantas seperti apa sosok Usmanto?
Baca juga: Sosok Bocah di Penjaringan yang Tewas Dibanting Ayah: Putus Sekolah, Mudah Bergaul, Suka Bantu Ibu
Dilansir TribunJakarta.com, sehari-hari Usmanto bekerja serabutan sebagai calo di tempat penjualan ikan.
Di mata warga sekitar, Usmanto dikenal sebagai pribadi yang kasar.
Warga kerap melihat Usmanto menganiaya anaknya.
"Ayahnya (Usmanto) ini ringan tangan, suka mukul anaknya sendiri."
"Sering warga lihat itu pelaku menjewer kuping, dikeplok (tampar)," kata Ketua RT setempat, Sudiono.
Jauh sebelum kejadian penganiayaan yang menewaskan A, warga sudah berulang kali menegur Usmanto.
Namun, Usmanto tak menggubris teguran itu dan masih saja melakukan kekerasan.
Sudiono mengungkapkan, beberapa kali Usmanto menganiaya A karena masalah sepele dan dilakukan di depan umum.
Puncaknya saat A tak sengaja menabrak anak tetangga saat bersepeda.
Usmanto murka lalu menganiaya A secara membabi buta hingga tewas.
"Itu yang anak tetangga ditabrak sama A luka biasa saja (baret), enggak parah."
"Namanya anak naik sepeda bagaimana sih, namanya anak-anak, bandel biasa," ungkapnya.
Namun, sepengetahuan warga, dari total empat anak laki-laki Usmanto, hanya A yang kerap dianiaya.
"Perlakuannya berbeda ke korban. Korban ini anak ketiga dari empat bersaudara."
"Anak paling tua kelahiran 2004, anak kedua kelahiran 2010. Nah A kelahiran 2012, adiknya kelahiran 2015," bebernya.
Sebelumnya, kata Sudiono, Usmanto juga sempat bertengkar dengan tetangga.
Kejadian itu berhasil didamaikan serta diwajibkan menandatangani surat perjanjian.
"Kejadian sebelumnya sempat ribut juga sama anak tetangga lain."
"Jika melakukan kekerasan terhadap anak lain, akan dilaporkan ke polisi," ungkap Sudiono.
Tak hanya kasar ke A, Usmanto juga pernah memukul istrinya, Halimah.
Baca juga: Ayah yang Banting Anak hingga Tewas di Penjaringan Disebut Temperamen, Ketua RT: Ini Sudah Dua Kali
Pemukulan itu terjadi beberapa tahun sebelum Usmanto menganiaya A hingga tewas.
"Dia pernah pukul ini (wajah) saya, tonjok gitu, sebelum kejadian kayak gini," ujar H di rumah duka, Kamis, dilansir Kompas.com.
Halimah pun tak menyangka, suaminya sampai setega ini menganiaya A hingga tewas.
"Ya pukul biasa, cuma kalau sampai membanting, ya baru kali ini. (Yang pukul saya) saya lupa," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Boby Danuardi mengatakan, pelaku memang dikenal temperamental.
"Bapaknya ini memang temperamen karena pencandu narkoba," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Kronologi Penganiayaan
Diwartakan Kompas.com, peristiwa tragis yang dialami A bermula saat dirinya mengendarai sepeda di depan rumah.
Ketika itu, A melindas kaki tetangga hingga berdarah.
Ibu korban, Halimah mengatakan, anaknya saat itu mengendarai sepeda dengan kencang.
"Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif," ucapnya.
Setelah kejadian itu, orang tua anak tetangga yang ditabrak A mendatangi rumah Usmanto.
Usmanto yang tengah tidur pun akhirnya terbangun.
"Dia (Sumanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orang tua tetangga ngomel-ngomel."
"Keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting," jelas dia.
Sementara dari rekaman CCTV, Usmanto terlihat menampar pipi sebelah kanan anaknya di sebuah gang.
Lalu, ia menendang bokong A hingga tersungkur di gang tersebut.
Tak berhenti di situ, Usmanto juga mengangkat dan membanting A.
Saat peristiwa itu terjadi, terdengar teriakan tetangga yang menyaksikan perbuatan Usmanto.
Selanjutnya, Usmanto menggendong putranya itu.
"Pas sampai rumah, ada darah dari hidung dan mulut," ungkap Halimah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ayah yang Banting Anak di Jakut Hingga Tewas Kerap Lakukan Kekerasan Fisik
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Bima Putra, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)