Oknum TNI AU dan 2 Orang Tak Dikenal Diduga Aniaya Aktivis KAMMI: Saya Tentara, Mati Kamu
Rizki mengatakan saat itu, kepalanya juga dipukuli tanpa ampun. Dan pelaku tersebut menggunakan atribut TNI.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
"Kemudian yang bikin saya kaget, yang menendang saya tadi ternyata bukan orang yang mengklakson, tapi adalah oknum TNI yang belakangan kita ketahui dari Angkatan Udara," kata Rizki dalam konferensi pers di Sekretarian KAMMI di kawasan Tebet Jakarta Selatan pada Minggu (17/12/2023).
"Saya kaget tanpa ada klarifikasi, tanpa ada macam-macam. Padahal, saya tidak ada urusan sama sekali dengan orang yang pertama, apalagi sama TNI-nya.
Saya sempat merenung sambil dihajar itu, apa ada urusan keluarga atau apa, saya tidak tahu. Tiba-tiba kaki saya ditendang, saya akhirnya menepi, akhirnya dia menarik baju saya, leher saya dicekik, kemudian saya langsung dipegang, ada yang meninju saya," sambung dia.
Rizki mengatakan saat itu, kepalanya juga dipukuli tanpa ampun. Dan pelaku tersebut menggunakan atribut TNI.
"Makanya mata saya memar, di sebelah sini, kemudian kepala saya juga dipukuli tanpa ampun dengan baju seragam lengkap, menggunakan sepatu lengkap, dengan atribut TNI," kata dia.
Ia pun kemudian meminta tolong kepada masyarakat sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai.
Para warga kemudian mulai berkerumun datang.
"Tapi nahasnya saya ikut dipegang, saya berusaha untuk mengamankan laptop saya, karena banyak data-data dan sebagainya, dokumen, kuliah, dan sebagainya. Saya mengamankan itu," kata dia.
"Berikutnya, dia orang yang mengklakson tadi terus memprovokasi, dia memang tidak melakukan pukulan, tapi dia memprovokasi, 'Mati kamu'. Jadi dia sambil berteriak memanaskan suasana, saya tidak tahu apa motifnya," sambung dia.
Akhirnya para warga berhasil menyelamatkannya.
Lantas, korban pun meminta warga untuk menyelamatkan sepeda motornya.
Namun demikian, kata dia, warga tampak takut sehingga hanya dia yang diamankan.
"Karena saya tidak merasa menyenggol, apalagi ada kata-kata perselisihan. Tidak ada sama sekali. Saya pastikan tidak ada sama sekali perselisihan di jalanan. Karena, posisi saya itu jelas. Kalau pun ada, misalnya ya, saya pastikan tidak ada," kata dia.
"Kalau dia mengatakan (ada), tidak ada dasar dia untuk menganiaya apalagi mengeroyok saya, dia sampai mengatakan, 'saya ini tentara, mati kamu ya!' Itu. Terus apa yang harus saya lakukan di negara yang katanya demokratis ini?" sambung dia.
Baca juga: Pria di Jaktim Tikam Imam Masjid, Mengaku Terganggu Suara Speaker, Polisi Masih Selidiki
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.