Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantah Kapolda Metro Jaya, APDESI Tak Rencanakan Kericuhan Saat Demo di DPR

Surta tetap mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang tidak melakukan tindakan represif saat melakukan pengamanan.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Bantah Kapolda Metro Jaya, APDESI Tak Rencanakan Kericuhan Saat Demo di DPR
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah perangkat desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Aksi unjuk rasa tersebut menuntut revisi undang-undang desa segera disahkan pada sidang paripurna 6 Februari 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) membantah telah membuat rencana untuk menciptakan kericuhan saat aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Rabu (31/1/2024) kemarin.

Ketua Umum APDESI, Surta Wijaya mengatakan kericuhan terjadi karena adanya kekecewaan dari anggotanya karena tak bisa menemui pimpinan DPR RI untuk menyampaikan tuntutannya, yakni revisi UU Desa.

"Tidak ada itu niat demo ricuh, karena awalnya tidak ada yang menemui para pendemo, akhirnya naik pitam para oknum demo," kata Surta saat dikonfirmasi, Kamis (1/2/2024).

Baca juga: Kecewa Tak Diizinkan Masuk, Massa APDESI Lubangi Tembok DPR Menggunakan Palu Besar

Meski begitu, Surta tetap mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang tidak melakukan tindakan represif saat melakukan pengamanan.

"Tapi alhamdulilah berkat aparat polisi yang pro aktif membantu mengayomi yang demo akhirnya para pendemo bisa pulang dengan tertib dan damai," ucap Surta.

"Saya apresiasi atas nama Ketum APDESI kepada pihak kepolisian yang sudah mengayomi para rekan-rekan kita," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut pihaknya sudah memprediksi aksi Asosiasi Pemerintah Daerah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat akan ricuh.

Karyoto mengatakan dari pemetaan yang dilakukan jika massa aksi sudah mempersiapkan alat-alat yang tidak wajar dibawa saat berunjuk rasa.

"Hari ini teman-teman melihat ada aksi penyampaian pendapat di DPR yang sedikit diwarnai pengerusakan sebagian kecil dari pagar DPR luar, dan kita tahu mereka sudah mempersiapkan," kata Karyoto di lokasi, Rabu (31/1/2024).

Karyoto mengatakan pihaknya melakukan razia sebelumnya dan menemukan barang seperti ban yang akan dibawa.

"Memang dari kemarin anggota kami sudah razia sudah dapatkan banyak sekali lebih dari 30 karena kalau ban dibakar 30 biji bisa dibayangkan asap hitam seolah olah nanti membuat kekacauan," ucapnya.

Meski begitu, Karyoto menyebut pihaknya hanya melakukan imbauan kepada massa aksi dengan menggunakan water canon untuk menenangkan massa aksi.

"Karena ini beberapa beton ini dipecah pakai alat pemukul besi kemudian untuk memukul polisi dan kami tidak membalas kami hanya mengimbau terus utk tidak anarkis dan sambil bertahan menyemprotkan air," jelasnya.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, terlihat beberapa orang dari massa APDESI menjebol tembok DPR dengan menggunakan palu berukuran besar.

Mereka secara bergantian melakukan hal itu lantaran tak diizinkan masuk ke dalam DPR oleh aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.

Imbasnya tembok sisi kiri gerbang utama DPR pun mengalami rusak dan berlubang cukup besar.

Selain merusak tembok, mereka juga terlihat melampiaskan kemarahannya dengan melempar botol ke dalam halaman DPR.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas