Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekasih Tamara Tyasmara Ngaku Melatih Pernapasan Dante Lewat Berenang Padahal Tak Punya Sertifikasi

Padahal, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, YA sama sekali tidak memiliki sertifikasi sebagai pelatih renang.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kekasih Tamara Tyasmara Ngaku Melatih Pernapasan Dante Lewat Berenang Padahal Tak Punya Sertifikasi
YouTube Kompas TV
Pacar Tamara Tsyamara sekaligus tersangka pembunuh Dante (6), Yudha Arfandi saat memakai baju tahanan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yudha Arfandi alias YA, kekasih artis Tamara Tyasmara beralasan hanya ingin melatih pernapasan Dante (6), anak Tamara dengan cara menenggelamkan korban akhirnya wafat.

Padahal, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, YA sama sekali tidak memiliki sertifikasi sebagai pelatih renang.

Baca juga: YA Sempat Cegah Anak Tamara ke Tepi Kolam, Kembali Tarik Korban dan Membenamkannya ke Air

"Tadi kualifikasi kami tegaskan disini bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melatih orang berenang," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Senin (12/2/2024).

Wira menyebut seorang pelatih renang maupun penyelam profesional pasti sudah memiliki keterampilan, tempat hingga peralatan khusus dengan standar operasional prosedur yang berlaku.

Sedangkan dalam kasus ini, YA beralasan melatih di kolam renang umum dan  standarisasi pengamanan yang kurang baik.

"Karena untuk memiliki sertifikasi itu harus memiliki keterampilan khusus, kemampuan khusus dan dilatihnya pun di tempat yang khusus dengan peralatan yang khusus," jelasnya.

Baca juga: Berenang di Kolam Sedalam 1,5 Meter, Putra Tamara Tyasmara Coba Raih Tepi Kolam saat Dibenamkan YA

Berita Rekomendasi

"Nah apabila kita melihat kejadian kemarin itu hanya seperti orang berlatih berenang biasa," sambungnya.

YA sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan gelar perkara dan bukti-bukti yang kuat yang disita polisi salah satunya rekaman CCTV.

Setelah jadi tersangka, YA ditangkap di rumah kontrakannya di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (9/2/2024).

YA tidak melawan saat dilakukan penangkapan karena tengah tidur saat penyidik didampingi pejabat lingkungan menyatroni rumahnya.

Dari hasil analisa rekaman CCTV di lokasi kejadian, YA diketahui menenggelamkan kepala Dante hingga 12 kali ke dalam air hingga akhirnya meninggal dunia.

Adapun YA dijerat pasal berlapis Pasal 76C Jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP tentang pembunuhan.

"Pasal 76 C ancaman pidana maksimal 3 tahun 6 bulan. Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan itu andaman pidana maksimal 15 tahun kemudian pasal pembunuhan berencana ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Adapun dari pemeriksaan, YA berenang bersama Dante selama 2,5 jam lamanya. 

YA menenggelamkan Dante dengan alasan untuk latihan pernapasan. Di sisi lain, hal itu dilakukan agar Dante tidak mudah panik dan tidak takut air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas