Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bamus Usul Pemprov DKI Hiasi Kawasan Kota Tua dengan Berbagai Ornamen Khas Betawi

Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mendorong pemerintah daerah tetap memberikan perhatian besar bagi kawasan Kota Tua.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Bamus Usul Pemprov DKI Hiasi Kawasan Kota Tua dengan Berbagai Ornamen Khas Betawi
Tribunnews/istimewa
Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi M. Rifqi alias Eki Pitung dalam diskusi publik yang digelar Kelompok Kerja Wartawan Kotatua bertajuk ‘Sudahkah Pengelolaan Kota Tua Sesuai Rencana Induk Kawasan Kota Tua Jakarta?’ di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mendorong pemerintah daerah tetap memberikan perhatian besar bagi kawasan Kota Tua.

Terlebih hal itu juga tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 36 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Kawasan Kota Tua.

Hal ini disampaikan Ketua Bamus Betawi M. Rifqi alias Eki Pitung dalam diskusi publik ‘Sudahkah Pengelolaan Kota Tua Sesuai Rencana Induk Kawasan Kota Tua Jakarta?’ di Jakarta.

“Kami mendorong pemerintah daerah untuk kembali pada Pergub Nomor 36 Tahun 2014 agar diseriusi kembali,” ujar Eki Pitung, Selasa (20/2/2024).

Eki juga mengusulkan agar kawasan Kota Tua dapat diisi ornamen Betawi yang belakangan nihil terpajang.

Selain itu, lanjutnya, Kota Tua dapat didedikasikan sebagai Taman Budaya, dan dibangun sebuah tugu dengan empat pilar kebangsaan. Bamus Betawi juga telah menyampaikan usulan ini ketika beraudiensi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) beberapa waktu lalu.

Berita Rekomendasi

“Usulannya Jakarta menjadi Kota Empat Pilar dan Kota Tua akan dibuat Tugu Empat Pilar Kebangsaan karena wilayah Museum Fathahillah Kota Tua sangat luas, di mana wilayah tersebut 334 hektar luasnya. Jadi akan kami cari lokasi (untuk Tugu Empat Pilar Kebangsaan),” ungkapnya.

Menurutnya Pemprov DKI semestinya melibatkan berbagai pihak untuk menjaga eksistensi Kota Tua. Seperti misalnya Bamus Betawi yang punya fokus dalam pelestarian sejarah dan kebudayaan Betawi.

“Sudah saatnya pemerintah daerah mengajak Bamus Betawi untuk sama-sama menjaga wilayah tersebut, apalagi di 2024 Jakarta telah menjadi Kota Global dan Kota Bisnis maka pelaksanaan Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi dan Pergub Nomor 229 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi sudah harus dilakukan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat Mohammad Matsani turut mengingatkan kepads semua pihak tentang pentingnya menjaga sejarah Kota Tua dan pembangunannya. 

Harapannya warisan cagar budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya tidak hilang.

“Kegiatan yang dilakukan Pokjawarkotu perlu diberikan penghargaan sebesar-besarnya, karena dengan kegiatan diskusi semacam ini, bisa mengingatkan kepada semua pihak terkait yang memiliki kepentingan terhadap sejarah Kota Tua dan pembangunannya,” kata Matsani.

Baca juga: Enam Orang Terjebak di Lift Hotel Jakarta Gara-gara Mati Listrik, Begini Awal Mulanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas