Sosok Devara Diungkap Ketua DPC Partai Garuda Majalengka, Tidak Pernah Kampanye, Tidak Punya Timses
Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Majalengka mengungkap Devara Putri tak pernah kampanye dan tidak punya timses di Majalengka, malah otaki pembunuhan.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Devara Putri Prananda kini terkenal bukan karena sosok caleg tapi tersangka yang otaki pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24) di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor.
Diketahui Devana merupakan Caleg DPR RI dari Partai Garuda dari Dapil Jabar IX yang meliputi Sumedang, Majalengka, dan Subang.
Bukannya sibuk mensosialisasikan dirinya agar lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
Devara bersama kekasihnya Didot Alfiansyah dan eksekutor M Reza Swastika terlibat pembunuhan di Bogor.
Kabar adanya Caleg DPR RI menjadi dalang pembunuhan itu membuat kaget Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Majalengka, Soleh Somantri.
Apalagi, Soleh juga belum pernah bertemu dengan Devara.
Secara pribadi, Soleh juga tidak mengenal sosok Devara.
Namun, Soleh mengakui adanya nama Devara dalam daftar Caleg DPR RI Partai Garuda di Dapil Jabar IX.
Soleh menuturkan pihak Partai Garuda Majalengka belum pernah berkomunikasi maupun bertemu secara langsung dengan Devara yang mendapatkan 221 suara berdasarkan Sirekap KPU.
"Sebenarnya, saya juga belum tahu kebenaran dari kasus ini, tetapi kalau melihat namanya, ya, yang itu (Caleg DPR RI dari Partai Garuda di Dapil Jabar IX)," kata Soleh Somantri," ujar Soleh Somantri saat ditemui di kawasan Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Korban Pembunuhan Caleg Devara Punya Sejumlah Mimpi: Beli Rumah, Mobil hingga Bangun Masjid
Soleh pun mengungkapkan Devara tidak pernah berkampanye di Majalengka.
Bahkan, dalang pembunuhan itu tidak memiliki tim sukses di kabupaten tersebut.
Soleh pun melihat Devara seperti kurang serius menjadi Caleg DPR RI pada Pemilu 2024.
Penjelasan Polisi
Devara Putri Prananda caleg DPR RI Dapil IX Jabar, menjadi otak pembunuhan Indriana (25) warga Cipinang, Jakarta Timur yang mayatnya ditemukan terbungkus selimut, di Kota Banjar.