Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan Terungkap, Pandemi jadi Penyebab
Kondisi ekonomi sekeluarga yang lompat dari apartemen di Penjaringan diungkap salah satu tetangga. Sang suami sempat terkena PHK saat pandemi Covid-19
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
![Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan Terungkap, Pandemi jadi Penyebab](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/satu-keluarga-tewas-lompat-dari-apartemen-di-penjaringan.jpg)
"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," imbuh Arif.
Pertemuan terakhir kali Arif dengan keluarga itu pada tahun 2023.
Saat itu, mereka ingin pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru.
"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, warga sempat digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Baca juga: Pengakuan Saksi saat Sekeluarga Lompat dari Apartemen di Penjaringan, Dengar Suara Brak
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan sekeluarga tersebut datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.
Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB."
"Para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kompol Agus, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Misteri Sekeluarga Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 22 Apartemen: Buket Melati di Antara Bercak Darah
Faktor Kepala Keluarga
Faktor sang ayah diduga mempengaruhi keluarganya ikut mengakhiri hidup dengan melompat dari apartemen.
Pakar psikologi klinis dari Universitas Islam Indonesia (UII), Qurotul Uyun memberikan analisanya terkahit peristiwa tersebut.
Qurotul Uyun menduga bahwa orang tua yaitu EA dan AI memiliki peran krusial untuk memengaruhi anak-anaknya untuk ikut mengakhiri hidup.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.