Fakta Baru Satu Keluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen: Tertutup hingga Anak Tak Sekolah 1 Tahun
Bahkan, Polisi menemukan pengakuan fakta kalau sang ayah EA (50), ibunya, AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja perempuan
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki di balik kasus satu keluarga bunuh diri dengan lompat dari lantai 22 apartemen di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, perlahan mulai terungkap.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, keluarga yang beranggotakan empat orang itu ternyata tertutup dari lingkungan keluarga hingga lingkungan sosial.
Hal ini diketahui dari pemeriksaan 12 saksi anggota keluarga hingga teman selama proses penyelidikan.
"Memang ada ada handycapnya, ada ketertutupan atau bisa dikatakan introvet ya antara keluarga yang empat ini dengan keluarga besarnya. Tapi kita dapat informasi-informasi itu sifatnya sangat subjektif," kata Gidion kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
Bahkan, Polisi menemukan pengakuan fakta kalau sang ayah EA (50), ibunya, AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja perempuan berinisial JL (16) telah dua tahun tidak berkomunikasi dengan keluarga besar.
"Ini sudah nggak komunikasi ya ngga komunikasi lama sudah ada 2 tahun nggak komunikasi dengan keluarganya," jelasnya.
Keluarga tersebut, kata Gidion, sempat pindah ke Solo, Jawa Tengah sebelum akhirnya tewas di apartemen tersebut.
Selain itu, diketahui dua anaknya juga sudah tidak bersekolah sejak satu tahun lalu.
"Yang ada ada tracing lokasi ya dia ada di Solo tetapi tempatnya di mana kita juga nggak dapat informasi. Bahkan si anak kan sudah tidak terdaftar di apa terdaftar di sekolah dan juga sudah tidak melanjutkan Satu tahun nggak sekolah. Dua duanya," terangnya.
Baca juga: 3 Kejanggalan Kasus Kematian Santri di Ponpes Jambi, Dokter Klinik Diduga Buat Keterangan Palsu
Sebelumnya, sebanyak empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri usai melompat dari lantai 22 Apartemen di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sore kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan yang membenarkan kejadian itu mengatakan bahwa empat korban terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
Adapun masing-masing korban memiliki inisial EA, AIL, JWA, dan JL.
"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab (bunuh diri) belum diketahui," kata Gidion saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).
Gidion pun memastikan bahwa empat korban itu merupakan satu keluarga dan mereka mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh usai ditemukan tewas tergeletak.
"Ya, benar (empat korban satu keluarga)," sebutnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Tes Kebohongan Pembunuh Dante, Ada soal Kekerasan ke Tamara Tyasmara
Sementara itu, mengenai kronologi penemuan empat jenazah tersebut dijelaskan Gidion bahwa hal itu bermula ketika saksi sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan keras.
Setelah sekuruti itu mengecek, ternyata terdapat empat orang sudah tergeletak di pelataran parkir apartemen tersebut dalam posisi terlentang.
"Ketika saksi sedang berjaga di depan lobby apartemen mendengar suara benturan keras. Ketika menoleh ternyata empat jenazah sudah tergeletak di pelataran parkir dengan posisi terlentang," tuturnya.
Saksi pun selanjutnya langsung melapor ke Polsubsektor Teluk Intan dan tak lama kemudian petugas datang ke lokasi.
Setelah dilakukan pengecekan lanjut Gidion empat jenazah itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk selanjutnya dilakukan proses autopsi.
"Empat jenazah tersebut dibawa tiga unit mobil ambulans ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum," pungkasnya.