4 Warga Dianiaya Sejumlah Oknum TNI di Depan Mapolres Metro Jakarta Pusat, Diduga Balas Dendam
Pengeroyokan dilakukan sejumlah oknum TNI terhadap empat warga sipil, Kamis (29/3/2024) dini hari. Para pelaku telah diamankan Pomdam Jaya.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pengeroyokan terhadap empat warga terjadi di depan Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024) dini hari.
Pengeroyokan dilakukan sekelompok oknum TNI AD.
Warga yang menjadi korban pengeroyokan bernama Abdullah (26), Mamih (42), Hasan (32) dan Syefri Wahyudi (25).
Kini, para oknum TNI telah diamankan Pomdam Jaya.
Sedangkan para warga sipil yang mengalami luka telah menjalani perawatan di rumah sakit.
Rupanya, pengeroyokan itu merupakan buntut dari aksi pemalakan oleh preman di Cikini, Jakarta Pusat yang korbannya adalah ibu dari salah satu anggota TNI.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan kronologi pengeroyokan itu bermula dari laporan seorang pedagang di Cikini, Jakarta Pusat yang dipalak oleh preman.
Kebetulan, anak dari pedagang itu adalah seorang prajurit TNI.
Lantaran tak terima ibunya diganggu, sang anak mengajak empat orang rekannya sesama prajurit TNI datang menemui para pelaku pada Rabu (27/3/2024) malam.
"Kemudian, terjadi cekcok mulut dan (anggota TNI) diteriaki maling," ujar Susatyo saat konferensi pers di Monas, Kamis (28/3/2024).
Usai meneriaki para prajurit itu maling, sang preman dan tiga rekannya menganiaya seorang prajurit TNI bernama Prada Lukman yang terjebak saat hendak menyelamatkan diri.
Baca juga: Sosok Defianus Kogoya, Anggota KKB Pelaku Pembakaran Puskesmas yang Bikin 13 TNI Jadi Tersangka
Prada Lukman dianiaya di sebuah rumah kosong.
Tak lama kemudian, aparat Polsek Menteng menangkap satu preman bernama Odi Rohyadi (30).