Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor, Amunisi 65 Ton Hangus dan Meledak, Api Berkobar 10 Jam
Sesuai prosedur, amunisi yang sudah tak terpakai harus disimpan sementara ke dalam gudang untuk nantinya akan dilakukan disposal
Editor: Eko Sutriyanto
Namun, ledakan kedua yang lebih besar daripada yang pertama membuatnya ketakutan. Marlina memilih untuk kabur, sehingga keluarganya tidak bisa berbuka puasa.
"Kejadiannya kan ledakan pertama kecil sebelum Maghrib dikira tuh petir, ledakan kedua lumayan besar itu setelah adzan Maghrib terus pegawai tuh pada nyuruh warganya keluar rumah, nah warga udah keluar rumah ada ledakan lagi kencang langsung evakuasi keluar kampung, itu abis Maghrib," ujarnya.
Marlina kabur saat mendengar ledakan ketiga, yang menurutnya lebih besar dari yang pertama dan kedua. Meskipun ledakan tersebut terjadi hingga tiga kali, Marlina tidak melihat benda-benda yang berkaitan dengan senjata atau sejenisnya.
Namun, karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, Marlina harus meninggalkan kediamannya dan mengungsi bersama keluarganya tanpa bisa membawa banyak barang.
"Waktu itu si pokoknya yang kepikiran selamet aja dulu gitu, nggak kepikiran apa yang harus dibawa, ngungsi sama suami, ibu, ada adik, ada anak dua umur 13 tahun sama 19 bulan," ungkapnya.
Di tempat pengungsian, Marlina mengaku tidak bisa tidur karena anaknya yang paling kecil terus meminta pulang. "(Keadaannya) berubah, seenak-enaknya bukan di tempat kita gitu kan. Saya nggak sahur, nggak bisa tidur juga karena si kecil rewel minta pulang terus," kata Marlina.
Suaminya sempat pulang untuk memeriksa kondisi rumah mereka, dan Marlina mendengar kabar bahwa rumahnya mengalami kerusakan dan ditemukan beberapa serpihan peluru.
"(Ada serpihan peluru) Iya, soalnya dia tadi sempat pulang tuh, karena yang nggak kena banyak serpihan itu boleh pulang terus balik lagi, yang benar-benar rumahnya ketumpuk (serpihan) belum bisa, termasuk rumah saya, tadikan (suami) ngecek ke rumah, jendela, pintu jebol, genteng jebol, plafon semua ambruk. Pokoknya semua rusak," paparnya.
Ganti Rugi
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Paldam Jaya TNI AD di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat tiba di Gudmurah Paldam Jaya, Kasad langsung memeriksa gudang yang meledak pada Sabtu (30/3) malam tersebut. Setelah pengecekan, Maruli menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat yang terkena dampak, terutama rumah-rumah di sekitar gudang amunisi.
"Kami mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas kejadian ini," kata Maruli.
Maruli menjelaskan bahwa gudang amunisi yang meledak sudah dibangun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan awalnya jauh dari pemukiman penduduk.
Namun, seiring berjalannya waktu, lahan kosong di sekitar gudang berkembang menjadi perumahan, membuat jaraknya semakin dekat dengan gudang amunisi milik TNI AD.
Meskipun demikian, Maruli tidak menyalahkan masyarakat atau pemilik rumah.
TNI AD akan melakukan evaluasi besar-besaran terkait ledakan tersebut."Permukiman yang mendekati gudang amunisi akan dievaluasi. Meskipun keamanannya sudah baik, kami akan mempertimbangkan gangguan lainnya," jelasnya.
Kedepannya, kemungkinan pemukiman yang dekat dengan gudang amunisi yang meledak akan direlokasi oleh TNI AD untuk keamanan masyarakat. Namun, relokasi tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut.
"Apakah relokasi perumahan mungkin dilakukan agar tidak terganggu, akan kami diskusikan lebih lanjut setelah rapat dan kajian," tambahnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menyatakan kesiapannya untuk mengganti kerugian rumah warga yang terdampak akibat ledakan gudang amunisi.
"Kami akan melakukan pendataan dan pemeriksaan oleh teritorial, dan jika ada kerusakan, kami akan menggantinya," tegasnya.(Tribun Network/ger/why/wly)