Cerita Pedagang Tikar Taman Margasatwa Ragunan, Berharap Rezeki Lebih di Libur Lebaran
Libur Idul Fitri setiap tahunnya menjadi momen paling ditunggu-tunggu oleh para penjaja tikar di sekitar pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Libur Idul Fitri setiap tahunnya menjadi momen paling ditunggu-tunggu oleh para penjaja tikar di sekitar pintu masuk Taman Margasatwa Ragunan di Jalan Harsono RM, Jakarta Selatan.
Banyaknya pengunjung yang berlibur usai bersilaturahmi ke kerabat di libur Lebaran diharapkan bisa mendatangkan rezeki lebih.
Seperti terlihat siang ini di hari kedua Lebaran, Kamis (11/4/2024).
Cuaca di Jalan Harsono RM, Jakarta Selatan menuju Taman Margasatwa Ragunan yang begitu terik tak menurunkan semangat para penjaja tikar untuk menawarkan dagangannya ke pengunjung.
Dari puluhan pedagang tersebut satu diantaranya adalah kakek Manulang (74). Dia ikut berebut rezeki Lebarandengan menawarkan tikar ke pengunjung Kebun Binatang Ragunan.
Manulang yang rambut dan kumisnya sudah memutih itu dengan semangatnya menyodorkan tikar yang dibawanya kepada pengguna jalan mobil maupun motor.
Tak jarang tawarannya itu hanya dianggap angin lalu oleh pengguna jalan.
Meski begitu ada saja pengguna jalan yang sudah berniat untuk ke ragunan, berhenti di hadapan Manulang untuk membeli dagangannya.
Baca juga: Bus Rosalia Indah Terguling di Km 370A Tol Batang-Semarang, 7 Korban Meninggal
"Berapa pak," tanya pengguna jalan.
"Rp 10.000," jawab Manulang.
Manulang yang biasanya menjajakan tikar di jalan Harsono RM, Jakarta Selatan ini mengaku hari ini membawa 50 tikar.
Harapannya dari tikar-tikar tersebut bisa menyambung hidup.
Baca juga: Travel Gelap dengan Pelat Nomor Hitam Merajalela di Arus Mudik Lebaran 2024
"Kalau hari biasa paling juga laku satu, Sabtu-Minggu laku 15 sudah rezeki," cerita Manulang kepada Tribunnews.
Manulang yang usianya sudah tak muda lagi ini mengaku bersyukur masih bisa diberikan kesehatan.
"Orang miskin kaya kita jangan sakit, kalau sakit repot," ucapnya.
Sesekali Manulang juga terlihat meminum bekal yang dibawanya dari rumah. "Supaya kuat dagang sampai jam 2 siang nanti," tandasnya.