Sosok Pensiunan Bintang Dua TNI AU, Pemilik Pelat Dinas Mabes TNI yang Dipakai Fortuner Tabrak Mobil
Terungkap pemilik mobil Toyota Fortuner berplat dinas Mabes TNI digunakan pengemudi arogan diduga menabrakan mobil lain saat di Tol Jakarta-Cikampek.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap pemilik mobil Toyota Fortuner berplat dinas Mabes TNI digunakan pengemudi arogan diduga menabrakan mobil lain saat di Tol Jakarta-Cikampek KM 57.
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI), Mayjen Nugraha Gumilar, mengungkapkan, Pusat Polisi Militer (Puspom) tengah menyelidiki video si pengemudi tersebut.
"Puspom TNI telah memeriksa data base nomor registrasi kendaraan di Denma Mabes TNI, Selanjutnya Puspom TNI melakukan pengecekan di sistem database Regiden Korlantas Mabes Polri," jelas Nugraha kepada TribunJakarta, Jumat (12/4/2024).
Nugraha mengungkapkan, mobil dengan pelat dinas TNI 84337-00 merupakan milik Asep Adang.
Asep merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara dengan pangkat terakhir Marsekal Muda TNI.
"Mobil tersebut terdaftar dengan nama pemilik: Asep Adang yang kemudian diketahui sebagai seorang purnawirawan pati.
Pihak Puspom pun menyambangi Asep Adang untuk menggali keterangan lebih lanjut perihal penggunaan mobilnya.
"Saat ini tim lidik Puspom TNI sedang mendatangi kediaman yang bersangkutan untuk mengkonfirmasi terkait penggunaan plat dinas Mabes TNI noreg 84337-00," jelas Nugraha.
Mengaku adik jenderal
Sebelumnya diberitakan viral di medsos keributan antara pengemudi Toyota Fortuner dengan pengendara lain.
Berdasarkan ulasan TribunnewsBogor.com, peristiwa yang viral di medsos itu terjadi Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 57, tanpa diketahui tanggalnya.
Keributan itu viral karena pengendara mobil Toyota Fortuner tersebut menggunakan pelat Mabes TNI, dengan nomor Mabes TNI 84337-00.
Baca juga: Pemilik Mobil Fortuner Pelat TNI yang Arogan di Tol Japek Adalah Mantan Jenderal, Ini Identitasnya
Dalam narasi di video, pengendara Fortuner itu marah-marah usai menabrak mobil lain, hingga mengaku sebagai adik seorang jenderal.
Awalnya pengendara Fortuner itu mengaku sebagai anggota TNI.
Kemudian ia juga mengaku memiliki kakak seorang jenderal yang bertugas di Mabes TNI.
Akun X atau Twitter @tantekostt, memposting video pengendara Fortuner yang marah-marah sambil membuka jendela mobilnya.
Pengendara tersebut terlihat balik marah karena ditegur usai menabrak mobil milik perekam video.
"Lu yang tabrak duluan," kata pria berbaju hijau tersebut dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Kemudian terdengar perekam video minta diperlihatkan kartu anggota TNI.
"Ada nih, gw ikutan video juga," ujarnya.
Menurut akun @tantekostt, kejadian itu terjadi di KM 57 sebelum rest area.
"KM 57 sblm rest area, plat mabes tni, mati lagi platnya, jalan dibahu jalan, potong ke kanan nabrak malah dia yg marah2 alesannya ikutin bis jadi ke kanan. Katanya anggota dan di tanya kartu anggotanya katanya sih ada yaa," tulisnya.
Kemudian pada video selanjutnya, terlihat pria itu sudah turun dari mobilnya.
Ia juga merekam pengendara mobil yang ia tabrak menggunakan kamera ponsel.
"Bapak dinesnya di mana?," tanya seseorang di dalam mobil.
"Mabes TNI, kakak saya jenderal, Tony Abraham," kata pengendara Fortuner itu.
Rupanya ia yang sebelumnya mengaku sebagai anggota TNI itu kini beralih jadi adik seorang jenderal.
"Lohh tadi katanya anggota, ditanya kartu anggota katanya ada trs mendadak kakanya yang jendral???" tulisnya lagi.
"Jadi yang bener yang mana jendral???? Btw abis nabrak, dia ke dpn brenti mendadak trs mundur dengan sengaja nabrakin mobil gue “dengan sengaja” ya, karna dia bener2 brenti dan mundur," sambungnya.
Kemudian pengendara itu terlihat meminta kartu tanda pengenal orang yang merekam video.
Seseorang di dalam mobil mengaku sebagai wartawan.
"Foto aja kartu wartawan saya, kepala biro ya," kata suara wanita di video.
Terlihat pengendara Fortuner itu memotret tanda pengenal pemilik mobil.
"Oh jurnalis," kata pengendara Fortuner tersebut.
Kemudian menurut akun itu, pengendara Fortuner tersebut juga menghilang setelah sebelumnya mengaku akan bertanggung jawab.
"Disimak dengan baik omongan vidio ini ya, dia tadi bilang jendral trs berubah jadi pengacara??? Jadi pengacara apa jendral?? Btw ada pernyataan dia mau bertanggung jawab dan gue pun sebaliknya tapi dia malah babablas potong kanan dengan gayanya dia dan menghilang tanpa jejak :)," tulisnya lagi.
Profil Asep Adang
Melansir dari WIkipedia, Marsda Asep Adang Supriyadi lahir 14 Mei 1962.
Ia adalah seorang Purnawirawan TNI-AU yang terakhir menjabat sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Sebelumnya ia menjabat Kepala Dosen Tetap Universitas Pertahanan.
Adang merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1985 dari Korps Penerbang.
Adang adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1985 dari Korps Penerbang.
Kariernya dimulai sebagai penerbang pesawat transpor dengan rating pada F-27 Troopship, CN-235 dan Boeing 737-200 VIP dengan berbagai penugasan mulai dari bidang operasi, staf hingga pendidikan.
Berbagai jabatan yang pernah diemban di antaranya adalah Komandan Skuadron Udara 2/Angkut Ringan, Kepala Dinas Operasi Lanud Halim Perdanakusuma, Komandan Korps Siswa Seskoau, Komandan Lanud Husein Sastranegara Bandung, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Wakil Komandan Kodikau dan saat ini sebagai Kepala Dinas Survei dan Pemotretan Udara.
Saat menjabat Komandan Lanud Husein Sastranegara, Adang sukses menyelenggarakan Bandung Air Show. Dan saat menjabat Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, mendirikan Museum Dirgantara sebagai tempat mempelajari sejarah singkat TNI AU pada umumnya dan Lanud Halim pada khususnya.
Pendidikan pengembangan umum (Dikbangum) yang pernah ditempuhnya adalah Sekkau (1994), Seskoau (1998), Sesko TNI (2008) dan KRA Lemhannas (2011).
Sedangkan kursus yang pernah ditempuh antara lain Kursus Keselamatan Terbang dan Kerja (Kambangja) (1993), Australia Military Familiarization Course (1997), serta Maritime air Surveillance (1997).
Karier:
- Perwira Lanud Adisutjipto, Yogyakarta
- Perwira Penerbang Skadron Udara 31/Angkut Berat, Lanud Halim Perdanakususma, Jakarta
- Perwira Kelompok (Papok) Instruktur Skadron Udara 2/Angkut Ringan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
- Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Skadron Udara 2/Angkut Ringan, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
- Kepala Seksi Operasi dan Latihan (Kasiopslat) pada Dinas Operasi Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
- Komandan Skadron Udara 2/Angkut Ringan,[5]
- Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal) Komando Operasi AU I (Koopsau I), Jakarta
- Kepala Sub Dinas Sistem Pangkalan, Dinas Pengembangan Operasi TNI AU (Kasubdis Sislan Disbangopsau)
- Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Halim Perdanakusuma
- Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma
- Komandan Korps Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Dankorsis Seskoau)
- Komandan Lanud Husein Sastranegara, Bandung
- Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta
- Wakil Komandan Komando Pendidikan TNI AU (Wadan Kodikau)
- Kepala Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI AU(Kadissurpotrudau)
- Dosen Tetap Universitas Pertahanan
- Sekretaris Utama BNPT.
- Pendidikan pengembangan umum:
- AAU (LULUS tahun 1985)
- Sekkau (ANGKATAN 55 - LULUS tahun 1994)
- Seskoau (ANGKATAN 35 -LULUS tahun 1998)
- Sesko TNI (ANGKATAN 35 - LULUS tahun 2008)
- KRA Lemhanas (ANGKATAN 46 – LULUS tahun 2011)
Pendidikan militer:
- Sekolah Para Dasar (Separadas) (ANGKATAN 95 –LULUS tahun 1983)
- Latihan Das Survival (LULUS tahun 1985)
- Penataran P4 (LULUS tahun 1985)
- Sekolah Penerbang (ANGKATAN 34 - LULUS tahun 1986)
- Kursus Kapten Pilot CN-235 100M (LULUS tahun 1992)
- Kursus Keselamatan Terbang dan Kerja (Sus Kambangja) ( LULUS tahun 1993)
- Sekolah Instruktur Penerbang (SIP 42) TNI AU (LULUS tahun 1995)
- Australia Military Familiarization Course (LULUS tahun 1997)
- Maritime Air Surveillance Course (LULUS tahun 1997)
- Aerial Delivery System Training (LULUS tahun 1997).
Guru besar Ilmu Pertahanan di Universitas Pertahanan
Asep Adang dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan Bidang Kebijakan Penerbangan di Pascasarjana Universitas Pertahanan RI.
Pengukuhan ini menjadikan Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan Pertama di Unhan RI.
Pengukuhan dilakukan melalui sidang senat terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unhan RI, Letjen TNI Jonni Mahroza, Ph.D., selaku Ketua Senat Akademik Unhan RI di Gedung Aula Merah Putih (AMP) Kampus Bela Negara Unhan RI di Sentul.
Baca juga: Pengendara Mobil Fortuner Pelat TNI Mengaku Adik Jenderal Cekcok dengan Warga: Ini Pernyataan Mabes
Pengukuhan Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi sebagai Guru Besar Ilmu Pertahanan merupakan pengakuan atas keilmuan, kontribusi dan pengalamannya di bidang pertahanan, khususnya dalam bidang penerbangan. (*)