Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirikan Tenda Kenduri Perlawanan di UNJ, Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Tenda Kenduri Perlawanan ini wadah berdiskusi mengenai persoalan rakyat sekaligus tempat pengaduan masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan

Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dirikan Tenda Kenduri Perlawanan di UNJ, Mahasiswa Tolak Politik Dinasti
Istimewa
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan sejumlah kampus lainnya mendirikan Tenda Kenduri Perlawanan di kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan sejumlah kampus lainnya mendirikan Tenda Kenduri Perlawanan di kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).

Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap praktik politik dinasti dan nepotisme.  Mahasiswa juga mengkritik mundurnya demokrasi hingga melemahnya fungsi Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami semua mahasiswa se-Jabodetabek bersama rakyat dan akademisi tetap berdiri tegak terus berikhtiar sungguh-sungguh untuk turut menyelamatkan republik ini dari kerusakan sistemik yang sangat merugikan masa depan generasi muda dan generasi yang akan datang," bunyi petisi yang dibacakan seorang mahasiswa.

"Karena itu kami hari ini mendirikan posko Tenda Kenduri Perlawanan," kata dia.

Baca juga: Faisal Basri Sebut Jokowi Rusak Demokrasi demi Politik Dinasti

Mahasiswa menyebut Tenda Kenduri Perlawanan ini wadah berdiskusi mengenai persoalan rakyat sekaligus tempat pengaduan masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan.

"Tempat bagi siapa pun korban ketidakadilan. Tempat orasi perlawanan dari berbagai kalangan, tempat konsolidasi dan mengorganisir pergerakan, tempat saling menolong sesama manusia maupun sesama rakyat," katanya.

Berita Rekomendasi

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti isu kenaikan harga barang-barang pokok, harga BBM hingga isu PHK massal yang semakin berhembus kencang.

"Sebab saat ini rakyat sesungguhnya sedang menderita dengan naiknya harga-harga berkebutuhan pokok, apalagi kini terancam kenaikan harga BBM, PHK massal dan lain-lain. Saat yang sama rakyat muak dengan praktek kekuasaan yang korup, nepotisme dan merusak demokrasi," kata mahasiswa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas