Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Usai Dipukul Senior Sebanyak 5 Kali di Bagian Ulu Hati
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara tewas usai dipukul senior di ulu hati sebanyak lima kali
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Putu Satria Ananta Rustika (19) siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara tewas usai menerima lima kali pukulan di ulu hati.
Putu dianiaya seniornya berinisial T (21) pada Jumat (3/5/2024).
"Korban dipukul dengan tangan mengepal oleh pelaku berinisial T (21) sebanyak 5 kali ke arah ulu hati," ujar Kasatreskrim Polres Jakarta Utara AKBP Hady Saputra Siagian, Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Sosok Putu Satria, Mahasiswa STIP Diduga Meninggal Dianiaya Senior, Anak Pertama dari 3 Bersaudara
Usai dipukul, Putu langsung lemas dan terkapar. Kelima teman Putu yang menyaksikan kejadian itu langsung disuruh T pergi meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
T memukul Putu di toilet koridor kelas KALK C lantai dua STIP.
Usai terkapar lemas, Putu pun sempat dibawa ke klinik sekolahnya untuk diperiksa. Namun, saat dibawa ke klinik nadi Putu sudah tidak lagi berdetak dan dinyatakan meninggal pukul 15.00 WIB.
Pemukulan itu terjadi ketika Putu mengajak kelima temannya mengecek kelas dan membubarkan kegiatan safety jalan santai.
Usai membubarkan kegiatan itu, Putu dan teman-temannya turun ke lantai dua dan mereka dipanggil oleh seniornya yakni T.
"Kemudian T nanya siapa yang menyuruh pakai baju olahraga ke gedung pendidikan lantai tiga masuk ke kelas-kelas?" sambungnya.
Setelah itu, T pun mengajak Putu bersama kelima temannya ke toilet lantai dua. T menyuruh juniornya berbaris. Putu baris paling pertama dan T langsung memukulnya di bagian ulu hati sebanyak lima kali sampai akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Terekam CCTV, Taruna STIP yang Diduga Tewas Dianiaya Senior Sempat Dibopong dari Toilet ke Klinik
Kini jenazah Putu masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk divisum guna diketahui jelas penyebab kematiannya.
Status Mahasiswa Dicopot
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP), mencopot status senior yang diduga sebagai pelaku kekerasan ini.
"Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum."
"Sementara bagi manajemen kampus dalam berbagai tingkatan yang terkait dan bertanggung jawab dan kooperatif terhadap proses penyidikan yang dilaksanakan Kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Ketua STIP Jakarta Ahmad Wahid dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.
Ahmad Wahid mengatakan, pihaknya sangat menyesal terkait dugaan tindakan kekerasan yang terjadi dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika.
Ia pun meminta seluruh BPSDMP perhubungan untuk lebih aktif melakukan pengawasan utamanya terhadap seluruh kegiatan taruna sebagai langkah pencegahan insiden tersebut di kemudian hari.
"Plt. Kepala BPSDMP menginstruksikan seluruh Kampus di lingkungan BPSDM Perhubungan, agar lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut ke depan sesuai dengan peraturan pola pengasuhan," terangnya.