PSI Kutuk Intoleransi Agama di Tangerang Selatan, Desak Wali Kota Jamin Kebebasan Warga Beribadah
PSI meminta semua pihak agar tenang dan sabar, jangan sampai terprovokasi. Fraksi PSI akan terus memantau peristiwa ini sampai selesai.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Kota Tangerang Selatan mengutuk pembubaran paksa dan tindak kekerasan terhadap warga yang sedang melakukan doa rosario di salah satu rumah kontrakan mahasiswa di Kelurahan Babakan Setu, Kota Tangerang Selatan.
"Kami mengutuk keras peristiwa intoleransi pembubaran saat warga sedang melakukan ibadah rosario dengan alasan apapun. Fraksi PSI minta walikota dan FKUB menjamin kebebasan warga untuk melakukan ibadah sesuai agama masing-masing," kata Ketua Fraksi PSI DPRD Tangsel, Alex Prabu, kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Irfan Idris Tekankan Pentingnya Kontra Narasi Terhadap Ancaman Intoleransi Sarat Kepentingan Politik
Terkait kasus ini, Prabu mengatakan Fraksi PSI DPRD Tangsel bergerak melakukan klarifikasi untuk mencari kejelasan pada berbagai pihak melalui Babinkamtibmas, perwakilan mahasiswa Katolik Unpam asal NTT, dan tokoh masyarakat setempat.
"Kami meminta perhatian sungguh-sungguh dari pihak kepolisian agar proses mediasi dilakukan dengan penuh keadilan ke kesetaraan perlakuan serta peringatan keras pada ketua RT serta oknum warga telah yang terlibat dan melakukan kekerasan,” katanya.
Baca juga: Menghalau Intoleransi Melalui Semangat Saling Mengasihi Sesama Ciptaan Tuhan
Prabu mengatakan pihaknya meminta jaminan agar peristiwa serupa tidak terulang.
Wali Kota harus lebih mewaspadai praktik intoleransi yang masih saja terjadi di tingkat bawah. Untuk itu harus terus dilakukan pembinaan sampai ke jajaran RW/RT.
"Peristiwa ini, sangat mengusik keharmonisan kerukunan di kota Tangsel yang cerdas, modern, dan religius. Kota ini harus menjamin warga untuk menjalankan kegiatan religius masing-masing,” lanjut Prabu.
PSI juga meminta FKUB lebih aktif mengadakan edukasi keberagaman pada masyarakat terutama pada ketua RT/RW, tokoh masyarakat, dan pemuda.
Terakhir, PSI meminta semua pihak agar tenang dan sabar, jangan sampai terprovokasi. Fraksi PSI akan terus memantau peristiwa ini sampai selesai.
Sebelumnya, viral di media sosial, sebuah video yang menggambarkan kegiatan peribadatan mahasiswa di Setu, Tangerang Selatan, didatangi warga sekitar.
Terlihat dalam video, warga ramai-ramai mendatangi lokasi peribadatan untuk membubarkan. Bahkan ada mahasiswa yang mengalami kekerasan.