Terkuak Putu Satria Sayangi Motor 2 Tak, Berpesan Khusus Sebelum Meninggal :Jadi Keinginan Terakhir?
Diketahui Rio terus memantau 2 sepeda motor tua miliknya bahkan saat ia menempuh pendidikan di Jakarta
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Prosesi pengabenan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19) digelar hari ini, Jumat (10/5/2024) di Bali.
Putu tewas setelah mendapatkan kekerasan dari seniornya. Mirisnya tersangka utama, Tegar Rafi Sanjaya (21) memukuli ulu hatinya di dalam toilet koridor KALK C, lantai 2 STIP Jakarta pada Jumat (3/5/2024) lalu.
Terkuak pesan terakhir Putu Satria pada ayahnya yang ada di Bali tiga hari sebelum tewas dianiaya.
"Tiga hari sebelum ia meninggal, ia masih meminta ayahnya untuk memasang stiker baru di motor kesayangannya itu," kata Ibunda Putu, Ni Nengah Rusmini sambil terisak.
"Rio sangat menyayangi motor 2 tak ini," kata Ni Nengah.
Motor tersebut juga menjadi simbol dari kecintaan Putu terhadap kehidupan dan minatnya yang mendalam.
Baca juga: Sebelum Tewas Dianiaya, Putu Satria Ngaku Kerap Jadi Incaran Pemukulan Senior di STIP: Sakit Dadaku
"Motor ini ikut mengantarkan jenazah Rio pulang ke rumah.
Ini seperti keinginan terakhirnya," jelas Rusmini.
Dua kendaraan yang dimaksudkan adalah Yamaha RX Spesial.
Bahkan ia terus memantau sepeda motornya, pada saat menempuh pendidikan di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, sepeda motor 2 tak jenis Yamaha RX Spesial yang di depannya terpasang foto Putu Satria ikut mengantarkan mendiang ke rumah.
"Ini sepeda motor kesayangan Rio (Panggilan Putu Satria)," ujar ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini, pada Kamis 9 Mei 2024.
Ia menceritakan, Putu Satria sangat gemar dengan sepeda motor tua.
"Tadi teman-temannya yang datang untuk memasang strip (stiker) di sepeda motor Rio," katanya sembari terisak.
Sepeda motor itu juga sempat dibawa, untuk mengantarkan jenazah Putu Satria pulang ke rumah duka setelah disemayamkan beberapa hari di RSUD Klungkung.
"Sepeda motor ini tadi ikut mengantarkan jenazah Rio pulang ke rumah," ungkapnya.
Di depan pintu masuk rumah Putu selain berjejer karangan bunga ucapan bela sungkawa juga 2 buah sepeda motor milik Putu Satria dan foto almarhum.
Suasana haru kian jelas kala jenazah tiba di rumah duka pada pukul 07.00 WITA dan langsung disemayamkan di bangunan Bale Dangin sembari menunggu prosesi pengabenan.
Terpampang Foto Pembunuhnya
Ribuan warga mengiringi jenazah Putu yang karib disapa Rio dari rumah duka hingga menuju ke Setra Desa Adat Gunaksa, Klungkung.
Sesampai di Setra (kuburan) Adat Gunaksa, terpajang baliho berukuran 4x6 meter yang memajang wajah dari Tegar Rafi Sanjaya alias tersangka utama dalam kasus ini.
Rupanya baliho yang memajang foto Tegar ini sudah dipasang sejak Kamis (9/5/2024) malam oleh rekan-rekan satu kampung Putu.
"Ini ide dari kami, biar masyarakat tau ini wajah pembunuh saudara-saudara kami," ujar seorang pemuda dari Desa Gunaksa, Kadek Kariyasa dikutip dari Tribun Bali.
Rekan Putu yang merasakan duka ini berharap para tersangka dijerat dengan hukuman yang setimpal.
"Kami berharap hukum bisa ditegakkan, saudara kami (Putu Satria) bisa mendapat keadilan," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pengabenan Putu Satria, Baliho Wajah Tersangka Terpajang di Kuburan Desa Gunaksa Klungkung Bali