Demi Acara Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana Depok Jadi Kuli Angkut Pasir, Ini Kisah Pilu Dimas
Dimas Aditya, satu di antara 11 korban meninggal dalam kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Keluarga tak punya firasat.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Duka mendalam menyelimuti keluarga Dimas Aditya, siswa SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Mereka tak menyangka Dimas meninggal dunia di usia yang sangat muda, yakni 17 tahun.
Ya, Dimas merupakan satu di antara 11 korban meninggal dalam kecelakaan yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Mariah, bude Dimas, menyebut keponakannya sebagai anak yang baik.
Sejak ayahnya meninggal dunia empat tahun silam, Dimas punya keinginan besar untuk sekolah yang benar agar mudah memperoleh pekerjaan.
Tak ada firasat yang mengganggu pikirannya ketika Dimas mengikuti acara perpisahan sekolah di Bandung.
Semua tampak biasa-biasa saja.
Baca juga: Kemehub soal Kecelakaan Maut di Subang: Rem Diduga Blong, Bus Tak Punya Izin Angkutan
Dimas juga begitu ceria dan antusias saat mempersiapkan keberangkatannya mengikuti acara perpisahan sekolah di luar kota.
"Dia terlihat senang, enggak ada yang aneh,' lanjut dia.
Bahkan menurut Mariah, Dimas bersama Mahesya Putra yang juga menjadi korban meninggal dalam kecelakaan, ikut serabutan agar punya uang jajan sekaligus menutupi biaya administrasi acara sekolahnya.
"Dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya). Dia cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangkat juga ke acara Wisuda di Bandung," tutur Mariah.
Takdir berkata lain, Dimas meninggal dunia dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Bus yang ditumpanginya bersama teman-teman mengalami kecelakaan hebat. Sepuluh orang dalam bus tersebut meninggal dunia. Termasuk Dimas.