Neneng Beli Obat Penggugur Kandungan untuk Putrinya Pakai Uang KJP dan Zakat Fitrah Lebaran
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membeberkan asal uang yang dipakai NKD (47) membeli obat penggugur kandungan untuk HR (16).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, membeberkan asal uang yang dipakai Neneng Komala Dewi atau NKD (47) membeli obat penggugur kandungan untuk putrinya yakni HR (16).
Neneng merupakan ibu asal Jakarta Timur yang hobi merekam putrinya saat berhubungan badan dengan sang pacar.
Ia panik ketika mengetahui HR berada dalam kondisi hamil pada April 2024.
Setelah upaya yang dilakukan untuk menggugurkan kandungan tak berhasil, Neneng lalu meminta bantuan kepada temannya, yaitu Nyai (54) untuk mencarikan obat penggugur.
Neneng memberikan uang Rp2 juta kepada Nyai untuk dibelikan obat penggugur kandungan di Jakarta Timur.
Sebagai informasi, berdasarkan keterangan dari warga sekitar, Neneng disebut tidak bekerja dan mengalami gejala gangguan jiwa.
"Tersangka mendapatkan uang itu dari KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan zakat fitrah Lebaran," kata Nicolas, Kamis (23/5/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Selepas mengonsumsi obat penggugur itu, HR akhirnya melahirkan di kamar mandi rumahnya pada pertengahan April 2024, saat itu usia kandungannya baru menginjak 26 minggu.
Setelah itu, Neneng membawa HR dan bayi laki-laki tersebut ke Puskesmas Malaka Jaya untuk penanganan sekaligus memotong ari-ari.
Guna mengelabui petugas, Neneng membawa bayi laki-laki itu dalam kondisi terbungkus plastik dan kardus.
"Dimasukkan dalam plastik hitam dan kardus dengan kondisi ari-ari atau plasenta masih menempel oleh Neneng agar tak ketahuan oleh pihak keluarga," kata Nicolas, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Neneng Rekam Remaja Putrinya Bercinta dengan Sopir: Ternyata Cinta Si Ibu Pernah Ditolak
Neneng mengaku kepada petugas di puskesmas bahwa bayi itu ia temukan di toilet umum dekat kontrakannya.
Ia juga mengatakan bayi laki-laki itu dilahirkan oleh seorang pengamen wanita.
Namun, saat tiba di Puskesmas, kondisi bayi laki-laki yang dilahirkan RH memburuk sehingga tim dokter merujuk korban ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.