Soal Mayat dalam Toren, Hasil Autopsi Tak Ditemukan Tanda Luka, Organ Tubuh Membusuk
Mayat seorang pria ditemukan dalam toren di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (27/5/2024). Hasil autopsi menunjukkan tak ada tanda luka.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Mayat seorang pria ditemukan dalam toren di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/5/2024).
Sosok tersebut bernama Devi Karmawan (26) atau Devoy.
Menurut Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, Devoy meninggal dunia diduga karena kehabisan napas saat di dalam toren air.
"Dugaan kami sementara yang bersangkutan kehabisan napas di dalam toren," ucapnya di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (28/5/2024) malam, dilansir TribunTangerang.com.
Sebagai informasi, toren tersebut terletak tepat di belakang rumah pemiliknya yang bernama Sutrisno.
Akses menuju lokasi toren cukup sulit karena hanya ada jalan setapak.
Bukan hanya jalan setapak, di samping jalan itu ada saluran got sehingga lokasinya tersembunyi dan sulit ditemui.
Hasil Autopsi
Terpisah, Bambang mengatakan pihaknya telah melakukan autopsi terhadap jenazah Devoy.
"Sesuai dengan KTP atas nama almarhum Devi Karmawan alias Depoy, warga Tangerang, 25 Desember 1997, Laki-laki, Islam, pelajar/mahasiswa alamat Pondok Aren RT 03 RW 01 Kel/Kecamatan Pondok Aren Tangsel," ucap Bambang dalam keterangannya, Selasa.
Hasilnya, tak ada tanda-tanda luka, tetapi organ tubuh Devoy sudah membusuk.
"Tidak ditemukan tanda-tanda perlukaan, organ-organ dalam keadaan membusuk lanjut," jelasnya.
Baca juga: Hasil Autopsi Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Devi Karmawan Masih Hidup saat Masuk atau Dimasukkan
Hasil autopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibu Devoy, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Alasannya, berdasarkan informasi yang diterima Darmiyati dari salah satu anaknya lewat telepon, terdapat luka bergasi pada leher Devi seperti bekas cekikan.
Oleh sebab itu, sejak selasa pagi sampai sore, kakak Devi mendampingi proses autopsi jenazah adiknya di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kronologi
Mayat dalam toren itu ditemukan pada Senin sekitar pukul 18.30 WIB setelah warga mencium bau tak sedap di sekitar lokasi.
"Bhabinkamtibmas bersama Piket Fungsi dipimpin Pawas Ipda Ilham Husni melakukan Cek TKP adanya Informasi seorang laki-laki diketahui meninggal di dalam toren air," kata Kompol Bambang.
Awalnya, saksi curiga karena air kamar mandinya keruh dan berbusa.
Selain itu, aroma yang dikeluarkan dari air tersebut menyengat.
Setelah itu, saksi bersama sang istri mengecek toren tersebut untuk mengetahui penyebab airnya keruh dan bau.
"Saksi cek toren air ukuran 1500 liter yang berada di atas belakang rumah kontrakan Saksi I, setelah di cek saksi membuka penutup toren melihat di dalam toren ada benda segede bantal," ucap Bambang.
Kecurigaan membuat saksi melaporkan hal ini ke mertuanya untuk memastikan benda apa yang berada di dalam toren air tersebut.
Betapa terkejutnya mereka, pasalnya yang berada di dalam toren air itu adalah jasad manusia yang telah membengkak.
Saksi akhirnya melaporkan temuan itu ke pejabat lingkungan dan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul: Menelisik Motif Pelaku Masukkan Devi Karmawan ke dalam Toren Air hingga Tewas Kehabisan Napas
(Tribunnews.com/Deni/Abdi)(TribunTangerang.com/Ikhawana)