Diresmikan 2017 Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang Rusak Parah, Tembok Keropos, Keramik Tak Rata
Warga yang menempati perumahan bernama Villa Kencana Cikarang tersebut banyak mengeluh
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perumahan subsidi yang diresmikan Presiden Joko Widodo(Jokowi) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kondisinya kini sangat memprihatinkan.
Baca juga: Diresmikan Tahun 2017, Rumah Subsidi yang Dikembangkan Arrayan di Cikarang Sudah Terjual 7500 Unit
Warga yang menempati perumahan bernama Villa Kencana Cikarang tersebut banyak mengeluh. Sebab baru beberapa tahun ditempati banyak bangunan rumah sudah rusak.
Wasjud (48), pedagang toko kelontong di RT 2 Villa Kencana Cikarang. Dia mengaku atap rumahnya bocor dan pintunya retak.
Baca juga: Kementerian PUPR Akui Kenaikan Harga Rumah Subsidi Sebenarnya Sudah Terlambat
"Jadi, pintu itu ada retak, besar. Terus atap pada bocor. Keramiknya juga naik, jadi susah buka pintu," kata pria yang sudah menghuni perumahan tersebut sejak 2021 ditemui, Kamis(20/6/2024).
Wasjud menjelaskan, ketika serah terima kunci pada 2017, tak ada masalah di rumahnya. Namun, ketika dia ingin menghuni rumah tersebut di 2021, kerusakannya baru timbul.
Ketua RT 2 RW 11 Perumahan Villa Kencana Cikarang, Joko menyebut kondisi di dalam rumah subsidi itu keramiknya agak naik dan tidak rata.
"Dinding kalau pertama saya tempatin masih bagus, baru 3 atau 4 tahun sudah rontok, keropos," ujarnya.
Selain masalah keramik dan dinding, Joko juga mengeluhkan masalah pintu rumahnya yang terbuat dari bahan triplek.
Baca juga: Apa Itu Koalisi 4+1? Kerja Sama KIM di Pilpres 2024 Lanjut ke Pilkada Serentak Ditambah Restu Jokowi
"Kalau pintu memang dari triplek yang di-double. Rangkanya sih ada, cuman enggak yang bagus gimana. Tripleknya depan belakang. Jadi kalau diketok kopong," tambah Joko .
Joko mengatakan, sudah menghuni rumah subsidi itu sejak 2018. Namun, dia belum pernah klaim garansi ke pihak developer terkait kerusakan tersebut. "Ada waktu itu tiga bulan pertama habis akad, tapi enggak saya klaim. Waktu itu memang saya mau renovasi gitu," ujar Joko.
Perumahan subsidi yang dikembangkan Arrayan Group di Cikarang, Jawa Barat dan diresmikan oleh Presiden Jokowi tahun 4 Mei tahun 2017 tersebut dibangun selama satu tahun mulai tahun 2016.
Berdiri di atas lahan kurang lebih 100 hektar di Cikarang, perumahan bernama Villa Kencana Cikarang tersebut kini makin hidup oleh jumlah penghuni maupun kegiatan ekonomi di dalam kawasan perumahan.
Menurut Tuti Mugiastuti, Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi (Arrayan Group), jumlah rumah subsidi yang sudah terjual mencapai 7.500 unit dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang tinggal saat ini mencapai 6.000 KK.
“Kalau sore kuliner menjadi destinasi warga, bahkan warga dari luar perumahan pun datang ke sini untuk mencari makanan,” ujar Tuti.
Baca juga: Situasi Pandemi Dorong Pengembang Bergeser ke Perumahan Subsidi
Saat ini Arrayan Group mengembangkan area komersial di boulevard Villa Kencana Cikarang di atas lahan 4 hektar lahan yang dialokasikan untuk kawasan komersial, seperti ruko, rumah tempat tinggal sekaligus tempat usaha atau runita.
Di atas lahan tersebut akan dibangun 430 unit properti komersial yang akan dibangun, mulai dari runita dan ruko.Runita terdiri dari satu lantai, dan ruko dua lantai dengan berkisar mulai dari Rp400 jutaan untuk runita, dan Rp 700 jutaan untuk ruko.
Tuti mengatakan, peminat properti komersial tersebut cukup tinggi terbukti dari jumlah NUP yang telah mencapai sekitar 50 peminat meskipun baru dibuka 2 minggu lalu.
Dia menambahkan, hal yang membuat kawasan hunian ini cepat berkembang dan hidup adalah karena adanya tiga pintu gerbang yang menjadi akses masuk kawasan sekaigus menghubungkan jalan desa dan jalan raya.
Tuti mengatakan, saat ini sedang ada uji coba angkot masuk ke dalam lokasi Villa Kencana Cikarang untuk melayani warga menggunakan angkutan umum.
“Dengan mulainya dipasarkan kawasan komersial di boulevard Villa Kencana Cikarang, dipastikan akan makin ramai dan hidup ekonomi di sini,” kata Tuti.
Di dalam kawasan, pihak pengembang membuat water pond yang luasnya sekitar 5 ribu meter persegi yang berfungsi sebagai penampungan air, sekaligus sebagai penyerapan air dan dilengkapi dengan pintu air yang mengatur debit air bila terjadi kenaikan air.