Marketing Judi Online Pesta Pora, Honor Berlimpah Dipakai untuk Dugem di Filipina
Judi online tidak hanya menyasar warga biasa bahkan aparat negara sampai anggota DPR kabarnya juga terjerat judi online.'
Penulis: Hasanudin Aco
Tawaran yang datang pada tahun 2021 ini langsung diiyakan Alvero.
Alvero akhirnya mulai bekerja sebagai telemarketing yang mengurusi pencarian pemain baru di sekitar 20 situs judi online yang dikelola salah satu bandar besar.
Per hari ia ditarget mencari 10 akun baru, dengan cara merayu calon pemain di situsnya.
Metode pencarian member baru ini dijalankan menggunakan aplikasi WhatsApp.
Alvero membuat akun WhatsApp baru, dengan foto profil palsu bergambar wanita cantik dan seksi, dengan maksud menarik minat orang-orang yang dikontaknya.
Adapun situs tempat Alvero bekerja selama ini memang sudah memiliki database nomor-nomor masyarakat Indonesia yang rutin main judi online.
"Telemarketing itu kayak lu bikin WhatsApp yang banyak, kartu yang banyak. Terus lu kontakin orang-orang yang memang penjudi," ungkapnya.
"Ada nomor yang dijual gitu, nomor-nomor kayak udah penjudi aktif, kan nomornya langsung kayak kesebar gitu, ada database-nya," papar Alvero.
Alvero digaji sebesar Rp 4,2 juta per bulan.
Jika mencapai target, ia akan mengantongi gaji plus bonus yang jika ditotal bisa menyentuh angka Rp 7 juta.
Alvero menganggap pekerjaan ini cukup santai, meski tekanan terus datang dari atasannya setiap hari untuk makin gencar mencari member baru.
Tiba-tiba, pertengahan tahun 2022, pergerakan bawah tanah situs-situs judi online terusik.
Saat itu, kasus pembunuhan Brigadir Yosua oleh Irjen Ferdy Sambo merembet ke mana-mana, termasuk ke para bandar judi.
Rumor yang beredar kala itu, Ferdy Sambo disebut sebagai oknum polisi yang terlibat dalam geliat bisnis judi online di Tanah Air.