Bos Perabotan di Jakarta Timur Tewas Dibunuh 2 Putrinya Sendiri: Simak 6 Faktanya
Bos perabotan bernama Syafrin (55) di Duren Sawit, Jakarta Timur tewas dihabisi dua remaja putrinya berinisial K (17) dan P (16).
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bos perabotan bernama Syafrin (55) tewas mengenaskan di dalam tokonya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (22/6/2024).
Syafrin ternyata dihabisi dua putrinya berinisial K (17) dan P (16).
Berikut deretan fakta terkait pembunuhan remaja putri terhadap ayahnya tersebut:
Baca juga: Nenek di Klaten jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan, Pelaku Ditangkap di Sukoharjo dan Ngawi
1. Pelaku Tertangkap
Pelaku pembunuhan bos perabotan di Duren Sawit telah ditangkap polisi.
Terduga pelaku telah dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama tim Reskrim Polsek Duren Sawit, tim Resmob Polres Metro Jakarta Timur, tim Resmob Polda Metro Jaya, pelaku sdh dapat diamankan," ujar Kapolsek Duren Sawit, Kompol Sutikno, Minggu (23/6/2024).
Untuk penanganan kasus pembunuhan tersebut, saat ini diambil alih langsung oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Saat ini pelaku dibawa ke Ditkrimum Polda Metro Jaya, karena LP ditarik ke polda. Untuk penanganan dan pengembangan maksimal," kata Kompol Sutikno.
2. Motif Sakit Hati
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ary Lilipaly mengatakan pelaku merupakan putri korban bernama K (17) dan P (16).
Nicolas menjelaskan, bahwa kedua pelaku itu ditangkap di kediamannya yang terletak tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dua pelaku kata Nicolas tega menusuk korban lantaran sakit hati dimarahi oleh korban S.
Baca juga: Soal Pembunuhan Perempuan di Hotel di Kuningan, Pelaku Sudah Siapkan Senjata Tajam
"(Dua pelaku) anak kandung. Mereka sakit hati karena dimarahin ayahnya karena mereka mencuri uang ayahnya," ucap Kapolres.
3. Jasad Tertutup Selimut
Ketua RW 03 Pondok Bambu, Komarudin mengatakan penemuan jasad korban bermula ketika seorang pedagang tisu hendak mengambil barang dagangan yang dititipkan di kios Syafrin.
Lantaran kios digembok dari luar dan korban tidak dapat dihubungi, paguyuban pedagang di KBT lalu sepakat membuka paksa kios dengan cara menjebol gembok rolling door.
Mereka terpaksa membuka paksa kios karena sejak Kamis (20/6/2024) atau tiga hari sebelumnya korban yang sudah dua bulan terakhir menyewa tempat di lokasi tidak terlihat.
Baca juga: Sosok Pria di Kuningan Pelaku Pembunuhan Pacar, Bawa Pisau di Tas dan Ajak Korban ke Hotel
"Pas dibuka ruangan dalam kondisi gelap, dinyalakanlah lampu. Ternyata dilihat ada orang tidur, curiga. Kok kios digembok sudah tiga hari ada orang," ujarnya.
Komarudin menuturkan awalnya para pedagang tidak mengetahui bahwa sosok tersebut merupakan Syafrin, karena saat ditemukan tubuhnya dalam keadaan tertutup selimut.
Baru setelah selimut dibuka para pedagang mendapati jasad Syafrin dalam keadaan terlentang, dengan kondisi ditemukan lubang pada kaos dikenakan dan bercak darah di pinggang.
4. Luka Korban
Ketua RW 03 Pondok Bambu, Komarudin dan kios perabot tempat jasad Syafrin (55) ditemukan dalam keadaan bersimbah darah diduga akibat luka tusuk, Duren Sawit, Jakarta Timur (Tribunjakarta/Bima Putra)
Luka tak wajar ditemukan di badan korban saat proses identifikasi yang dilakukan jajaran Polsek Duren Sawit
Berdasarkan hasil pemeriksaan, setidaknya ditemukan dua luka tusuk pada pinggang yang mengakibatkan pendarahan dan baju dikenakan korban robek, serta luka serupa sayatan di telapak tangan.
"Tangannya ada luka sobek. Di pinggang ada dua bolong (luka tusuk). Terlihat pas jasad korban diangkat sama polisi, banyak bercak darah," kata Komarudin di Jakarta Timur, Minggu (23/6/2024).
Belum dapat dipastikan senjata digunakan untuk melukai korban karena dari hasil olah TKP jajaran Polsek Duren Sawit tak menemukan adanya senjata tajam di dalam kios.
Baca juga: 7 Terpidana Pembunuhan Vina Disebut Bukan Geng Motor, Ketua RW: Secara Logika Tak Masuk Akal
Komarudin mengatakan sebelum kejadian para pedagang di sekitar lokasi tidak melaporkan adanya bau tidak sedap dari lokasi, ataupun mendengar adanya suara gaduh dari kios korban.
Mereka mengira selama tiga hari sebelum kejadian korban memang memilih tidak berdagang, sehingga tidak curiga bahwa korban sudah meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan.
Bahkan seorang pegawai perempuan yang bekerja di toko perabot juga tidak mengetahui Syafrin tewas, baru saat dihubungi pihak kepolisian pegawai tersebut mengetahui kasus.
5. Barang Korban Raib
Barang berharga milik bos perabotan Syafrin raib.
Pasalnya berdasar keterangan para sesama pedagang dan seorang pegawai Syafrin saat jasad ditemukan pada Jumat (21/6/2024) malam sejumlah barang berharga korban raib.
Baca juga: Soal Ayah Bunuh Anak di Banten, Pelaku Sudah Berniat sejak Lama hingga Polisi Dalami Motif
"Keterangan teman-teman pedagang dan karyawan korban di situ (kios) ada motor, motornya sudah tidak ada. ATM, dompet, handphone tidak ditemukan," kata Komarudin, Minggu (23/6/2024).
6. Anak Korban Tidak Tampak
Komarudin menuturkan saat kejadian ada sejumlah kerabat yang datang untuk mengurus jenazah Syafrin, sementara kedua anak perempuan korban tidak tampak di lokasi.
Bahkan hingga jenazah Syafrin dibawa jajaran Unit Reskrim Polsek Duren Sawit ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat kedua anak korban tidak tampak.
"Saat malam kejadian saya sudah coba menghubungi anaknya. Handphone anaknya aktif, tapi tidak angkat anak-anaknya. Sampai jam 03.00 WIB kedua anaknya tidak hadir," tuturnya. (TribunJakarta/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 6 Fakta Bos Perabotan di Duren Sawit Tewas Dibunuh Putri Sendiri, Kelakuan Pelaku Buat Korban Marah